Senin, 13 April 2009

CELEBI BERSAUDARA, PEMBUKA GERBANG PENERBANGAN BERAWAK DAN PENERBANGAN ROKET


Dalam sejarah kreativitas, baik di bidang seni maupun di ranah teknologi, jalinan emosional di dalam satu keluarga boleh jadi sangat berpengaruh pada terwujudnya kerjasama menghasilkan sebuah karya. Di bidang seni, banyak contoh yang bisa kita lihat, seperti Band keluarga The Corrs dari Scotlandia, Kakak beradik Michael Jacson dan Janet Jacson dari Amerika, sampai Band Panbers dan Koes plus dari dalam negeri. Demikian pula dalam bidang sains dan rekayasa teknologi. Di bidang kimia kita mengenal suami-istri, Pierre dan Marie Curie dari perancis, Paman-keponakan,Gustav dan Rudolf hertz dari Jerman. Di bidang penerbangan, Wilbur dan Orville Wright, kakak beradik yang terbang pertama kali dengan pesawat terbang bermesin, mungkin nama yang tidak asing lagi di telinga kita. Di bidang penerbangan juga terdapat dua bersaudara perancang balon, Joseph dan Jacques montgolfier, Walter Horten dan Reimer Horten, desainer konsep flying wing. Ini terjadi pula pada dua bersaudara Hezarfen Ahmet Celebi dan Lagari Hasan celebi, perancang sekaligus penerbang pesawat dan roket dari Turki pada abad 17, tiga abad sebelum penebangan Wright Bersaudara.

Hezarfen Ahmet Celebi (1609-1640)

Dikisahkan bahwa pada Suatu hari di abad 17, sebuah kapal milik Genoa Italia dikaramkan oleh tentara-tentara Turki. Kapten kapal tewas dalam peristiwa tersebut sementara Fransesca, anak Sang kapten sendiri selamat dan menjadi tawanan. Sebagaimana biasanya yang terjadi pada saat itu, sebagai tawanan perang, Fransesca kemudian dijual sebagai budak.

Hezarfen Ahmet Celebi adalah salah seorang pemuda Turki yang tertarik membeli Fransesca. Di kemudian hari, dua insan ini saling jatuh cinta, maka terjadilah kisah cinta antara Tuan dan budak. Hezarfen sendiri adalah pemuda Turki yang saat itu sedang giat melakukan riset untuk menciptakan sayap terbang bersama saudara dan teman-temannya. Konon ia terinspirasi dari Ismail Cevheri, ilmuan Turki yang pernah melakukan uji terbang dari sebuah menara pada abad 10, namun mesih kurangnya pengetahuan tentang aerodinamika sayap, Cevheri terjatuh dan meninggal dunia di tempat.

Pucuk dicinta ulam tiba. Ternyata fransesca adalah gadis cerdas yang banyak tahu tentang riset sayap terbang yang pernah dilakukan oleh ilmuan senegaranya, Leonardo Da Vinci, dua abad sebelumnya. Fransescalah yang banyak membantu Hezarfen dan teman-temannya memecahkan teori sayap terbang dengan menerjemahkan dokumen Leonardo Da Vinci yang ada bersamanya.

Ini adalah gambaran dari film berjudul Istanbul kanatlarimin altinda (Istanbul di bawah saapku), garapan Mustafa Antiochar yang dirilis pada tahun 1996 di Turki. Film ini menggambarkan heroisme Hezarfen Ahmad Celebi ( dibintangi Ege Aydan) dan Lagari Hasan Celebi (Okan Bayulgen ), sebuah film yang dibumbui drama percintaan. Film ini diangkat dari buku Seyahatname ( Catatan perjalanan) yang ditulis oleh Sejarahwan Turki, Evliya Celebi. Ia adalah penulis sekaligus saksi mata atas peristiwa tersebut. Dalam film ini, Evliya Celebi ( dibintangi Haluk Bilginer) digambarkan sebagai salah seorang sahabat Celebi bersaudara. Tampil pula seorang tokoh bernama Bekri Mustafa( Savas Ay) yang juga merupakan salah seorang sahabat mereka. Semetara itu, Fransesca dibintangi oleh Beatrice Rico.

Setelah melakukan studi terhadap burung dan percobaan sebanyak sembilan kali, maka tiba saatnya untuk memperagakan alat ciptaannya itu di depan Sultan dan penduduk Istanbul, yakni pada suatu pagi di Istanbul tahun 1630.

Dari menara galata yang tingginya 183 kaki, Hezarfen pun meluncur dengan sayap terbangnya yang terbuat dari kulit binatang yang disangga oleh rangka-rangka kayu. Pada mulanya, ia sendiri terlihat seperti tidak bisa mengontrol arah terbangnya, tetapi beberapa saat kemudian, arah terbangnya mulai stabil dan meluncur 150 meter di atas permukaan air menuju Oskudar. Dengan berat badannya ia menyeimbangkan arah angin dan arah terbangnya, dengan berat badannya pula ia perlahan-lahan mulai terbang menurun dan mendarat dengan selamat di padang rumpun Doganciar di Oskudar. Jarak terbang yang telah ia tempuh jika diukur dari titik awal tempatnya meluncur adalah sekitar 3200 meter. Karena ia memulai terbangnya di wilayah Eropa dan mendarat di Asia, maka Hezarfen merupakan orang yang pertama melakukan penerbangan lintas benua.

Sultan Murad IV yang menyaksikan sendiri peristiwa tersebut dari tempat peristirahatannya yang bernama Sinan Pasha di Sayayburnu, memberi penghargaan kepada Hezrfen 1000 keping emas.

Lagari Hasan Celebi, Penerbang Roket Pertama

Adapun Lagari Hasan celebi, adalah saudara Hezarfen. Ia sendiri bergiat dengan penelitian tentang kendaraan terbang bertenaga dorong ledakan yang dikemudian hari dikenal dengan nama roket. Ia mempergunakan momen peringatan hari kelahiran puteri Sultan untuk mempertontonkan alat ciptannnya tersebut.

Ialah pada suatu malam indah berhias purnama di Istanbul pada tahun 1633, ketika seorang laki-laki paruh baya berkepala botak memasuki semacam kerangkeng bundar. Di ujung atas kerangkeng tersebut, bertengger sebuah benda berbentuk kerucut. Setelah menghormat kepada sultan, ia berpegang erat pada terali kerangkengnya dan dari bawah lantai tempat berpijaknya, bubuk mesiu disulut. Pada mulanya terlihat kepulan asap yang diikuti perlahan-lahan oleh percikan bunga api. Seiring dengan itu, kerangkengnya pun mulai terangkat ke udara. Beberapa saat kemudian, kerangkeng meluncur kian cepat diiringi tatapan takjub dan tepuk sorak penduduk istanbul yang menyaksikan peristiwa tersebut.

Pada ketinggian tertentu, ketika bubuk mesiunya telah habis terbakar dan kerangkeng terbangnya mulai kehilangan gaya angkat, ia membuka pintu kerangkengnya dan melompat turun. Untuk memperlambat jatuhnya ke bawah, ia merentangkan jubahnya ke samping dan mendarat di air, di dekat tempat peristirahatan Sultan di sinan Pasha.

Peristiwa ini tercatat sebagai peristiwa terbang berawak vertikal pertama yang menggunakan sistem pendorong 7 buah roket dengan bubuk mesiu sebanyak 300 pound. Menurut catatan Evliya Celebi, Lagari berhasil mencapai ketinggian kira-kira 300 meter selama 20 detik. Sebagai penghargaan atas prestasinya itu, lagari hasan Celebi dingkat menjadi salah satu pejabat militer di Angkatan darat Turki. Sementara itu di Eropa, Berita kesuksesan penerbangan Celebi bersaudara sampai di Inggris pada tahun 1638, dan dicatat oleh John Winkins dalam bukunya yang berjudul Discovery of new world.

Sayangnya intrik politik membuat hubungan Sultan Murad IV dan Celebi bersaudara merenggang. Dua bersaudara yang telah berjasa pada dunia penerbangan ini kemudian dibuang ke Algeria dengan status tahanan politik. Dari Algeria mereka diasingkan lagi ke Crimea, dan selama itu pula percobaan mereka terhenti. Celebi bersaudara menghembuskan nafas di Crimea pada sekitar tahun 1640. Crimea merupakan wilayah yang di kemudian hari menjadi tempat percobaan roket Rusia. Beberapa ahli berpendapat bahwa para ahli roket Rusia merupakan murid-murid dari Celebi bersaudara. Memang belum pasti kebenaran pendapat tersebut tetapi setidak-tidaknya, ide untuk mendarat di air menjadi inspirasi bagi para astronot Apollo dua abad kemudian.

Untuk menganang jasa-jasanya, Pemerintah Turki sendiri mengabadikan nama Hezarfen Ahmet celebi pada sebuah bandar udara di Istanbul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar