Rabu, 16 September 2009

DARI BURUNG HUD-HUD SAMPAI SATELIT PENGINTAI

Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka, kepunglah mereka dan intailah dari tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi maha penyayang
(QS: 9:At Taubah :5)








Kegiatan spionase atau mengintai dan menyelidiki kekuatan lawan telah ada semenjak dahulu. Pengintaian secara sederhana pada mulanya dilakukan di tempat-tempat tinggi dan tersembunyi seperti dari atas gunungdan pepohonan menggunakan mata telanjang atau dengan cara menyusup ke daerah lawan dengan menyamar.
Perkembangan teknologi optik memungkinkan pengintaian tidak saja dilakukan dengan mata telanjang tetapi dengan ditemukannya teropong, maka alat ini dianggap cukup efektif untuk mengamati gerak-gerik lawan dari tempat yang lebih jauh. Pengintaian dapat pula dilakukan dari tempat-tempat yang lebih tersembunyi seperti dari kedalaman laut dengan jenis teropong yang disebut periskop, sementara pengintaian lewat udara pun berkembang dari penggunaan balon udara, pesawat pengintai ( spy plane) sampai pada pemanfaatan satelit. Hasil pengamatan direkam menjadi foto-foto beresolusi tinggi seiring dengan pesatnya kemajaun teknologi pemotretan.
Sekilas mengenai gambaran pengintaian lewat udara telah disebutykan di dalam QS : 27: An Nahl : 20-23, yang menceriterakan tentang seekor di zaman Nabi Sulaiman yang bernama “hud-hud” telah melakukan pengintaian terhadap Kerajaan saba yang diperintah oleh Ratu Balqis, saingan kerajaan nabi Sulaiman kala itu.
20: Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata :mengapa aku tidak
melihat burung hud-hud1) , apakah dia termasuk yang tidak hadir.

21: Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras,
atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang
kepadaku dengan alasan yang terang.

22: Maka tidak lama kemudian ( datanglah hud-hud) lalu ia berkata , “Aku
telah mengetahui sesuiatu yang belum kamu ketahui, dan kubawa
kepadamu dari negeri Saba2) suatu berita penting yang diyakini.

23: sesunguhnya aku menjumpai seorang wanita3) yang memerintah
mereka, dan dia dianugerahi segala sdesuatu serta mempunyai
singgasana yang besar.




1) Sejenis buruing pelatuk
2) Saba adalah kerajaan di zaman dahulu, ibu kotanya Ma’rib yang letaknya dekat Kota San’a, ibu kota Yaman sekarang
3) Yaitu Ratu Balqis yang memerintah Kerajaan Sabaiyah di zaman Nabi Sulaiman
BALON PENGINTAI

Penemuan balon dimulai pada tahun 1766 ketika Henry Cavendish dari Inggris (1731-1810) menemukan bahwa hidrogen adalah gas yang paling ringan. Pada tahun 1783 teori ini dimanfaatkan oleh Joseph Michel Montgolfier (1740-1810) dan Joseph Etienne (1745-1789) dari Perancis untuk menerbangkan sebuah kantong berisi gas hydrogen. Kantong tersebut dipasangi keranjang pengangkut (gondola) dan dilakukan percobaan terbang dengan menggunakan hewan-hewan piaraan seperti ayam dan kambing. Percobaan dianggap berhasil.
Perancang balon yang lain, Bois de Bologne selanjutnya merancang balon yang lebih besar yang digunakan untuk mengangkut Jean Francois Pilter de Rosier dan Marquis d’Arlandes pada bulan november 1783 di Paris. Jean dan Marquis tercatat sebagai penerbang balo pertama.
Pada Perang Dunia I, balon udara digunalkan oleh jerman untuk mengamati jarak tembak meriam-meriam sekutu. Balon-balon ini diterbangkan saat subuh pada tempat tertentu dan diturunkan kembali pada saat matahari terbenam. Orang yang meneliti bergantung di bawah, di dalam gondola denga alat teropong atau mata telanjang dilengkapi dengan radio komunikasi ke darat. Balon udara in biasanya beroperasi pada ketinggia 2000 kaki.









PESAWAT PENGINTAI


Penggunaan balon udara sebagai media pengintai dianggap kurang efektif sebab kecepatannya renda dan mudah terbakar sehingga sering menjadi sasaran empuk pesawat-pesawat tempur musuh yang kecepatannya lebih tinggi. Kegiatan pengintaian pun dialihkan ke pesawat-pesawat tempur dengan menyertakan seorang juru potret udara atau observer yang terbang bersama pilot tempur.
SR-71 Blackbird
Kemajuan di bidang desain kulit dan konstruksi pesawat melahirkan konsep pesawat siluman ( stealth) yang dapat mengelabui pesawat musuh. Konsep ini digunakan untuk merancang pesawat khusus sebagai pengintai dengan kemampuan terbang tinggi mencapai 60.000 kaki dan kedap radar. Teknologi pesawat pengintai atau spy plane telah berkembang dari pesawat sekelas U-2 Dragon lady ( 1960), SR-71 Blackbird (…) yang digunakan semasa Perang Dingin sampai pesawat pengintai tanpa awak semacam Global Hawk dan Predator yang diuji cobakan dalam Perang Irak II.
Satelit
Satelit adalah wahana pembawa alat pengamat seperti teleskop yang ditempatkan pada orbit benda langit seperti pada orbit bumi, bulan, atau planet-planet lain dengan tujuan untuk mengamati aktivitas benda-benda langit tersebut dari angkasa luar. Dalam perkembangannya, satelit pun dimanfaatkan oleh kalangan militer untuk mengamati gerak-gerik musuh.
Ide pembuatan satelit dimulai dari keingintahuan manusia terhadap aktivitas benda-benda langit yang berada di alam semesta seperti aktivitas bulan mengorbit bumi, aktivitas bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari sebagai salah satu bintang dan pusat orbit tata surya kita..
Al Qur’an membantu manusia untuk memahami pergerakan benda-benda langit seperti matahari dan bulan, bahwasanya semua itu berputar pada orbitnya masing-masing.
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan
( QS : 51 : Az Zariyat : 7)

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manazil, sehingga ( setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah ia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam pun tidak dapat melampaui siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS:36:Yaasin:38-40)
Bulan adalah satelit alam yang berevolusi mengelilingi bumi. Inspirasi gerak satelit buatan manusia pun mengikuti cara kerja satelit alam seperti bulan. Para astronom yang mengemukakan tentang kemungkinan penempatan satelit buaytan di atas permukaan bumi pada lintasan orbitnya antara lain Clergyman dan Edward E.H dari Amerika Serikat pada tahun 1869.
Agar dapat lepas dari gaya tarik gravitasi bumi yang besarnya 11, 2 km/dt , satelit harus diangkut dengan pesawat antariksa yang kecepatanya melebihi 11,2 km/dt. Wahana yang memungkinkan untuk ini adalah wahana bermesin roket. Berkat sumbangsih dari para perancang roket seperti Konstantin Tsiokovsky ( Rusia, 1920), Herman Obert ( Jerman 1930), Robert Goddart (AS) dan Wehner Von Braun ( Jerman) maka pada tanggal 1 oktober 1957 Rusia berhasil meluncurkan Sputnik I, satelit pertama ciptaan manusia yang ditempatkan pada orbit bumi. Amerika Serikat menyusul dengan meluncurkan Explorer I pada tanggal 31 januari 1958. Mulai saat itu berbagai negara seperti Inggris, Perancis , Jepang dan Cina berlomba meluncurkan wahana komunikasi, pengamat sekaligus dapat dimanfaatkan untuk mengintai ini.
Satelit memilki berbagai jenis tingkat pengorbitan antara lain orbit rendah ( Low Earth Orbit) pada ketinggian 200 km, orbit menengah ( Medium Earth Orbit) pada ketinggian ± 10.000 km, dan orbit geostasioner pada ketinggian 36.000 km.
Dewasa ini kemajuan teknologi resolusi pencitraan satelit dapat memotret berbagai aktivitas di negara musuh. Dengan kemampuan bidik sebuah bola tenes bahkan sebuah huruf pada kertas koran denagn jelas dari ketinggian puluhan ribu kaki satelit cukup efektif digunakan untuk mengawasi aktivitas di negara musuh. Selain itu satelit dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lain seperti alat bantu komunikasi atau untuk mengamati karakteristik atmosfer bumi, cuaca dan obyek luar angkasa lainnya.
Beberapa Daftar satelit
1. Venus IV
Buatan : Uni Soviet
Tanggal peluncuran : -
Misi : Penelitian planet merkurius




2.Mariner II
Buatan : Amerika Serikat
Tanggal peluncuran : 14 desember 1962
Misi : Penelitian Planet Merkurius.



3.Luna III
Buatan : Uni Soviet
Tanggal peluncuran : 1958
Misi : penelitian Bulan



4. Lunar Orbitter
Buatan : Amerika serikat
Tanggal peluncuran : 1966-1968
Misi : Penelitian di bulan


5.Mariner IV
Buatan : Amerika Serikat
Tanggal peluncuran: 1965
Misi : Penelitian di Planet Mars
6 Mariner IX
Buatan ; Amerika Serikat
Tanggal Peluncuran : 1972
Misi: Penelitian di Planet mars
7.Pioneer X
buatan : Amerika Serikat
tanggal Peluncuran: 3 maret 1972
Misi : Penelitian planet mars
8.Pioneer XI
Buatan : Amerika Serikat
Tanggal Peluncuran : 6 april 1973
Misi : penelitian planet Jupiter


9. Voyager I
Buatan : Amerika Serikat
Tanggal Peluncuran : 5 september 1977
Misi : penelitian planet Jupiter dan saturnus
10. Voyager II
Buatan : Amerika Serikat
Tanggal Peluncuran : 20 agustus 1977
Misi : Penelitian planet Jupiter dan saturnus.
Satelit untuk Misi Penelitian di bumi
1.Sputnik I
Buatan : Uni Soviet
Tanggal Peluncuran : 1957



2.Luna I
Buatan : Uni soviet
Tanggal peluncuran: -






3.Zond II
Buatan : Amerika Serikat
Tanggal Peluncuran :-




4. Telstar I
Buatan : Amerika Serikat
Tanggal peluncuran : 10 juli 1962

AL QUR’AN, ATOM DAN TEKNOLOGI NUKLIR

Dan apabila lautan dipanaskan
(QS : 81 : At-takwir : 6)







Pada Abad ke-4 SM seorang ilmuan Yunani bernama Demokritos berpikir tentang benda terkecil di dunia ini. Demokritos membayangkan seandainya sebuah benda dipecah, lalu pecahannya itu dipecah sampai tak bisa lagi dipecah, maka tibalah ia pada suatu kesimpulan bahwa tentu ada bagian terkecil dari sebuah materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Ia lantas menamakannyua dengan istilah atomos yang kemudian dikenal dengan ”atom”.

Atom Dan Dzarrah

Di era kemajuan ilmu pengetahuan di dunia islam antara abad VII sampai XII M, para ilmuan muslim sempat meneliti materi terkecil seperti yang diistilahkan dengan “dzarrah” di dalam Al Qur’an.
Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar “dzarrah” pun niscaya dia akan melihat balasannya.
(QS: 99: Az Zalzalah :7)
Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar “dzarrah” pun, niscaya dia akan melihat balasannya
(QS : 99 : Az zalzalah : 8)
Dan tidak luput dari pengetahua Tuhanmu biarpun sebesar “ dzarrah” di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak lebih besar (pula) dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauhful Mahfudz).
(QS : 10 : Yunus : 61)
Tidak ada tersembunyi dari pada-Nya sebesar “ dzarrah” pun yang ada di langit dan yang ada di bumi; dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata ( lauh Mahfudz).
(QS : 34 : Saba : 3)

Para ilmuan yang giat mengadakan penelitian tentang dzarrah antara lain, Abu Bakr Ar-Razi ( 846-930 M) yang mengemukakan dalam bukunya Ar Raddu ‘Alal’ Maswa’I bahwa jauhar fard ( zat tunggal) atau dzarrah itu terdiri dari beberapa bagian yang tidak dapat dibagi lagi atau dari kosong.
Sedangkan Asy Syahristani dalam bukunya Nahayatul Aqdam Fi’ilmil Kalami menyebutkan, “ Jika benda yang terurai itu bertolak belakang, pasti mengandung bagian yang berkesudahan dari beberapa bagian itu yang tidak dapat terbagi lagi.
Belakangan diketahui bahwa atom bukan bagian terkecil dari suatu materi karena masih bisa dipecah, memiliki inti yang terdiri dari proton yang bermuatan positif, neutron yang bermuatan netral dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif. Otto Hahn dari Jerman pada tahun 1938 membuktikan bahwa atom dapat dipecah, bahkan pada tahun 1968 para ilmuan menemukan material yang lebih kecil dari atom yakni quark 1) dan muon 2) . Dengan demikian asumsi awal para ilmuan bahwa “atom” yang disebutkan oleh Demokritos bukanlah “dzarrah” seperi yang disebutkan dalam Al Qur’an sebab atom masih memiliki bagian-bagian yang lebih kecil.
Tasbih Alam Semesta Dan Isinya
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satu pun melainkan bertasbih memuji-Nya. Tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia Maha Penyantun lagi maha pengampun.
( QS : 17 : Al Israh : 44)
Kata “tasbih dalam ayat di atas oleh para ilmuan Jama’ah Ikhwanus Shafa ditafsirkan sebagai “gerak” ingga keseluruhan ayat ditafsirkan,
semua materi sampai yang terkecil pun dalam keadaan bergerak. Pada abad VII M, Abul Huzail3) menguatkan pandapat ini. Abul menyatakan,
“Benda itu terdiri dari 2 bagian yang tidak dapat terpisahkan. Bagian itu disebut dengan gerak dan dengan akwan ( keadaan).
Dua keadaan dalam kata-kata Abul Huzail mungkin adalah , proton dan electron.
3) Nama lengkapanya Abul hudzail Nuhammad Ibnul Hudzail Bin Abdullah Bin makhul, seorang ulama terkemuka dan terkenal degan julukan Al a’laf. Beliau adalah guru dari Khalifah Al-makmun Harun Al-rasyid di masa pemerintahan Dinasti Abbasiyyah di Baghdad. Menurut Otto Britzel, seorang orientalis bangsa Jerman. Dalam majalah Al Aslam Al maniah ( Majalah Islam Jerman) edisi XIX, Britzel mengatakan bahwa sesuingguhnya para ilmuan muslim dahulu telah memberikan definisi ilmiah tentang “maddah” ( substansi atau pokok) ; diantara definisi itu dikemukakan oleh Abul Hudzail pada abad VII M (II H) dengan pernyataan sebagai berikut,
“Jism ( benda) itu memiliki kana, kiri, punggung, perut, atas, dan bawah. Palng sedikit benda itu memiliki enam dimensi, pertama kanan, kedua kiri, ketiga belakang, keempat muka, kelima atas, dan keenam bawah”. Selanjutnya beliau mengatakan, “Benda itu terdiri atas dua bagian yang tidak dapat terpisahkan. Bagian-bagian itu disebut dengan gerak, dan dengan akwan ( keadaan).
Energi Dalam Materi
Pada abad XIII, penelitian tentang kandungan energi dalam materi telah dikemukakan oleh Farid Bin Al’ Athar yang menyebutkan, “Apabila anda membelah dzarrah, pasti anda akan menemukan di dalamnya suatu matahari”. Di samping itu beliau juga mengatakan, “Sesungguhnya dzarrah itu adalah materi yang selalu bergerak dan menggelembung”.
Ilmu pengetahuan di dunia islam mengalami kemunduran ketika kekuasaan islam pecah secara politis pasca Perang salib dan runtuhnya Granada ( Spanyol muslim) sebagai salah satu tumpuan pengembangan ilmu di Eropa pada tahun 1492 M. namun demikian masih ada ilmuan muslim yang giat mengadakan penelitian tentang atom, di antaranya Sayid Ahmad Hatif Al Asfahani ( wafat 1784) yang membenarkan teori Farid Al Athar bahwa, Pada dzarrah, terkandung energi dan jika itu dibelah maka akan menghasilkan “ matahari”.
Terdapat pula ilmuan myuslim bernama Dr. ali Mustafa Musyarrafah ( lahir abad XVIII) yang telah membahas atom dan bom atom dalam bukunya, Adz Zarratul Walqara Biluzzariyyat ( zarrah dan bom atom).
Daftar buku yang dikarang oleh para ilmuan muslim yang membahas tentang atom antara lain,
1. Al Isyarat ( indikator) dan An Najat ( keselamatan ) oleh Ibnu sina ( Averroes)
2. Ar Raddu ‘alal’ Masma’I oleh Ar Razy
3. Nahayatul Aqdam, fi ‘ilmil Kalami oleh Asy Syahristani.
4. Kitabul Hairin oleh Ibnu Maimun.
5. Kitabul Intishar oleh Abil Husain Bin Abdul Rahim Bin Muhammad.
Keyakinan bahwa di dalam materi terkandung energi semakin kuat ketika pada tahun 1905, Albert Einstein mengumumkan persamaan E = mc2 yang mengungkapkan bahwa massa zat mengandung energi dalam jumlah besar. Sekali saja struktur itu “diguncang’ maka energi tersebut akan terbebaskan.
Penemuan Uranium
Pada tahun 1789, seorang ilmuan Jerman, martin Klaproth menemukan sebuah logam yang diberi nama uranium. Metode pamisahan uranium kemudia ditemukan oleh Eugene M. Pligot pada tahun 1841. Antonie H. Becquerel dan selanjutntya pasangan suami istri Pierre dan Marie Curie mendapati bahwa uranium bersifat radioaktif ( sifat ketidakstabilan yang memancarkan energi) pada tahun 1896. Akhirnya pada tahun 1902 Ernst Rutherford dan Frederick Soddy menemukan teori peluruhan radioaktif yakni teotri yang menjawab mengapa uranium dapat memancarkan energi.
Di alam, uranium terkandung dalam batuan kerak bumi. Uranium terbanyak adalah uranium jenis U-238, yang tidak bisa difisikan langsung untuk menghasilkan energi. Sementara yang bisa difisikan langsung adalah U-235 dimana U-235 di alam sangant sedikit jumlahnya. Dalam 99,3 % U-238 hanya terdapat sekitar 0,7 % U-235, sehingga diperlukan sebuah proses yang dinamakan proses pengayaan untuk memisahkan antara U-235 dan U-238.
Cara lain untuk mendapatkan zat radioaktif adfalah dengan mengonvesi U-238 menjadi plutonium (Pu-239) sehingga Pu-239 disebut juga material radioaktif sintesis. Plutonium sendiri ditemukan oleh Glenn Seaborg pada tahun 1941 dan disepakati bahwa unsure yang yang bernomor atom 94 iniadalah yang palingh aman untuk reaksi fisi.
U-238 ------ 92 P + 146 n
U-235 ----- 92 P + 143 n
Reraksi Fisi dan Energi Nuklir
Secara sederhana fisi diartikan sebagai pembelahan atau pemecahan inti atom. Dengan menembakkan neutron ( partikel tidak bermuatan) terhadap inti atom U-235 dan Pu-239 maka inti atom akan terbelah mebnjadi beberapa atom baru sambil memancarkan energi secara berkesinambungan ( Chain Reaction).
Misalnya sebuah neutron dengan energi sebesar 0,02 eV menumbuk sebuah atom U-235. netron akan merengsek masuk ke inti atom dan memecahnya menjadi isotop baru yang tidak stabil misalnya barium dan krypton sdambil memancarkan energi dan menghasilkan 2 buah neutron. Kedua neutron menembak lagi inti uranium yang lain, menghasilkan 4 neutron dan sejumlah energi. Empat buah neutron yang dihasilkan akan menembak lagi inti uranium lain, dan seterusnya.
0 n1 + 92 n 235 ---- 58 Ba 143 + 36 Kr 93 + 2 0n 1(menembak uranium lain) +
Energi (dimanfaatkan)
Cat : massa hasil selalu lebih kecil dari pada m,assa yang berfisi sebab massa yang hilang akan menjadio energi.
Berapa energi yang dihasilkan setiap kali terjadi reaksi fisi berantai ? Setiap kali terjadi reaksi fisi, terpancar energi yang besar. Untuk 1 inti U-235, energi yang terbebaskan adalah 208 eV, artinya untuk 1 kg U-235, energinya sebesar 2,37 x 107 kwH. Sebagai gambaran, jika energi ini digunakan untuk menghidupkan bola lampu 100 Watt, maka lampu tersrbut akan menyala tanpa henti selama 30.000 tahun !
Reaksi fusi dan energi Termonuklir
Reaksi fusi adalah kebalikan dari reaksi fisi. Kalau reaksi fisi adalah pembelahan, maka reaksi fusi adalah penggabungan yakni bergabungnya beberapa inti menjadi inti baru sambil memancarkan energi. Jika reaksi fisi terjadi pada atom-atom berat, maka reaksi fusi pada atom-atom ringan misalnya atom hydrogen1) (air).
Inti atom hydrogen yang digabung dengan inti atom hydrogen lain akan menjadi inti lain yakni helium ( He) sambil melepaskan sejumlah energi. Untuk memicu bergabungnya inti-inti atom hydrogen, diperlukan pemanasan bersuhu lebih dari 6000 ÂșC. Oleh sebabnya, energi nuklir yang dipicu dengan reaksi fusi disebut juga energi termonuklir.
1H2 + 2H2 -- 2 He4 + Energi
Para mufassirin berpendapat bahwa atom hydrogen yang tidak lebih adfalah atom air yang mampu menghasilkan energi termonuklir secara tersirat tercantum dalam QS: 8 : At-takwir:6
Dan apabila laut dipanaskan
Negara-negara Pengembang Nuklir
Menurut sejarahwan Jerman, Reiner Karrsch dan Sejarahwa AS, Mark walker, Jerman telah lebih dahulu membangun pabrik uranium dibanding Amerika yakni telah memulainya di tahun 30-an. Kebanyakan ahli riset atom kala itu memang berkebangsaan Jerman dan Austria seperti Otto Hahn, Lise Meitner, Gustav hertz dan Werner Heisenberg.
Namun yang “betah” menetap di Jerman tinggal Werner Heisenberg oleh sebab politik Nazi Hitler yang anti Yahudi menyebabka paran ilmuan yang dianggap keturunan Yahudi atau pro-Yahudi terusir keluar dari Jerman.
Pada tahun 1939, Jerman Nazi menyerang pabrik penyulingan air berat di Vemork, 160 km sebelah utara Kota Oslo, Norwegia dan mendirikan Pabrik Norsk Hydro, penyulingan

AL QUR’AN DAN PELAYARAN

Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu kami..
(QS :11: Hud : 37)



Inspirasi manusia menciptakan kendaraan yang dapat mengapung dan bertgerak di permukaan air diperkirakan muncul ketika melihat benda-benda yang hanyut terbawa arus sungai. Saat mencoba melekat di benda-benda tersebut, mereka berpikir bahwa jika seandainya bisa mambuat sebuah benda yan mampu menopang tubuh mereka di air, tentunya akan lebih memudahkan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Mulai saat itu mereka mulai menciptakan perahu berupa sebatang kayu yang dilobangi. Di daerah lain seperti di mesir, perahu dibuat dari daun papyrus yang dianyam1)
Agar dapat bepwergian ke mana saja tanpa harus mengikuti arus air mereka duduk di atas perahu mereka dengan posisi seperti menunggang kuda dan menggunakan kaki sebagai pengayuh sebelum dayung atau galah ditemukan. Namun di pedalaman Papua, teknik mengayuh dengan kaki ini masih dipakai sampai abad XX.
Di dalam Al Qur’an, kemampuan manusia menjelajahi darat dan mengarungi lautan adalah salah satu bentuk kemuliaan yang diberikan kepada Bani Adam.

1) Sejarahwan memperkirakan perahu ditemukan manusia pada tahun 6300 SM

Dan sesungguhnya telah kami mulaiakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami berikan mereka rezeki yang baik-baik, dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang kami ciptakan.









Konon, suatu ketika di zaman perahu dayung, ada seseorang yang berdiri di atas perahunya. Tubuhnya yang tambun terdorong angin membuat perahunya bertambah cepat. Kejadioan ini memunculkan ide pembuatan alat penghalang angin untuk memajukan gerak perahu. Alat yang kemudian diberi nama layar inipada mulanya dibuat dari kulit binatang, selanjutnya berkembang menjadi layar kain dan bahan-bahan lain yang lebih baik.












Al Qur’an menukil manfaat angin untuk pelayaran dalam QS Az-Zariyat 51:1 dan 3

Demi angin yang menerbangkan debu dengan sekuat-kuatnya
(Az-zariyat 51: 1)

Dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah
(Az-zariyat 51:3)

Dengan ditemukannya perahu layar yang memanfaatkan angin untuk menggerakkan perahu, maka manusia menjadi lebuih mudah menempuh perjalanan di air. Muncul pula hasrat untuk bertualang ke tempat-tempat jauh, tidak sebatas meyeberangi sungai atau danau tetapi manusia ingin berkelana ke tempat yang lebih jauh, ke pulau lain, ke benua lain bahkan dengan perahu layar, manusia ingin berkeliling dunia.
Di era pelayaran dunia, para pelaut muslim turut menjadi pionir ekspedisi laut menaklukkan bahari. Mereka itu antara lain, Khashkhash Ibn saeed Ibn Aswad, pelaut muslim Spanyol yang menemukan Benua Amerika pada tahun 889 M, lima abad sebelum Christoper Colombus (1451-1506 M), dan Ibnu Batutah (1303-1377 M), pelaut muslim asal Maroko yang telah merambah sebagian daratan Eropa, Asia, termasuk Indonesia dan tak lupa menaklukkan keganasan gurun sahara di Libya, Afrika. Oleh para sejarahwan, Ibnu Batutah disejajarkan dengan Marcopolo dan Ferdinand Magelland.









Menurunnya ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia islam berbanding terbalik dengan yang terjadi di dunai barat, termasuk dalam bidang teknologi pelayaran. Di eropa, teknologi pelayaran berkembang pesat. Penemuan mesi uap oleh James Watt ( 1738-1819) dari Inggris akhirnya mengilhami pembuatan kapal bermesin uap dengan roda pendayung oleh Marquis Claude de Jouffrey d’Abbans pada tahun 1773, dimulailah era kapal bermesin uap, hingga pada tahun 1818 sebuah kapal uap buatan Kapten Roger Moses dari Amerika berhasil melayari Amerika-Liverpool melintasi Samudera Atlantik dalam waktu 25 hari.











Kapal induk CVF buatan Inggris, panjang 265 m; bobot 55/65.000 ton; kru 1.200 orang; kec. Maksimal 25 knot







DD(X), Desain kapal tempur masa depan rancangan Northrop Grumman Amerika Serikat

AL QUR'AN DAN TEKNOLOGI MODERN

AL QUR’AN BERISYARAT TENTANG PESAWAT

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain dari pad Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebenaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.
(QS:16; An-Nahl:79)










Imajinasi sayap terbang Icarus dalam mitos Yunani

Menurut sejarah, lahirnya ilmu aerodinamika ( pergerakan udara) dimulai dari hidroninamika ( ilmu pergerakan air). Dengan menyelidiki peergerakan sebuah benda ketika berada di air manusia mampu mengembangkan sebuah alat angkut berupa rakit, perahu dayung sampai kapal selam nuklir. Sedangkan penyelidikan tentang pergerakan udara yang pada mulanya diasumsikan sama dengan air, telah menjadikan manusia mencapai tingkat kreasi penciptaan alat terbang dari pesawat layang sampai jet supersonik.
Hasrat manusia untuk tebang dimulai dari keinginan meniru burung. Ketika keinginan itu belum bisa terealisasi dengan sebuah alat bernama pesawat seperti sekarang ini, yang muncul pertama kalinya tidak lebih adalah angan-angan. Hikayat Yunani kuno bercerita tentang Icarus dan anaknya, Daedalus yang melarikan diri dari penjara dengan terbeng mengepakkan lengan ditempeli bulu burung dengan perekat lilin. Dari cerita Seribu satu malam dikenal Tokoh Sinbad yang terbang dengan mengikatkan dirinya pada kaki seekor burung raksasa bernama rukh sedangkan Dari Negeri Cina terdapat lukisan-lukisan kereta terbang beroda baling-baling.
Pada dasarnya isyarat untuk menuntut ilmu penerbangan dengan meniru burung telah tercantum di dalam Al Qur’an Surah An-Nahl 16 ayat 79:

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain dari pad Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebenaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.
(QS:16; An-Nahl:79)

Tentu yang dimaksud dengan “ menahan” di sini bukan tangan Allah yang terulur secara gaib menahan burung yang terbang agar tidak jatuh ke bumi, tetapi melalui system alam yang dapat ditelaah secara logis dengan penciptaan angin (udara yang bergerak). Hal ini dijelaskan dalam surat Azzari’at (angina yang menerbangkan) ayat 1 dan 3 :
“ Demi angin yang menerbangkan debu dengan sekuat – kuatnya “ (Azzari’at ayat 1)
“ Dan kapal – kapal yang berlayar dengan mudah “ (Azzari’at ayat 3) “

Jelas bahwa daya angkat yang memungkinkan burung dapat terbang sama halnya dengan yang menggerakkan perahu layar yaitu angin atau udara yang bergerak.
Andalusia-875 M, Percobaan terbang Ibnu Firnas
Langkah – langkah nyata untuk terbang meniru burung pun dimulai setelah manusia jenuh berangan – angan. Pada tahun 800 M, seorang ilmuwan muslim bernama Armen Firman mencoba lompat dari sebuah menara di Cordoba – Spanyol. Uji coba tersebut berjalan mulus. Armen hanya mengalami luka luka ringan setelah terjatuh karena sayap pesawatnya tidak mampu menahan angin musim gugur. Peristiwa ini disaksikan oleh seorang ilmuwan muslim lainnya yang bernama Abul Qasim Abbas Ibnu Firnas dan kemudian merancang pesawat terbangnya sendiri.
Pada tahun 875 M, Ibnu Firnas mengundang masyarakat Cordoba untuk berkumpul di sebuah bukit di Andalusia – Spanyol, guna menyaksikan uji coba terbangnya. Ibnu Firnas memamerkan pesawatnya yang bertenaga dorong baling – baling. Dua bagian sayap pesawatnya berkaitan dengan kaki dan tangannya. Setelah itu, Ibnu Firnas naik ke menara lalu melompat. Ibnu Firnas berhasil melayang di atas ketinggian beberapa ratus kaki, lalu membumbung tinggi. Peristiwa menakjubkan ini dicatat oleh seorang penyair bernama Mu’min Ibnu Said dengan kata – katanya :
“ Ibnu Firnas terbang lebih cepat daripada burung phoenix, ketika dia mengenakan bulu – bulu di badannya ia seperti burung manyar “.
Di daerah lain Ilmuan muslim lain yang melanjutkan percobaan terbang Ibnu Firnas adalah Farabi Ismail Jauhari, seorang guru tata bahasa Arab yang berasal dari Nishabur, Khurasan, Iran. Isamail Jauhari melakukan percobaannya pada tahun 1003. Seperti halnya Ibnu Firnas, Ismail Jauhari merancang sayap terbang yang dapat digerakkan dengan tangan dan kaki selanjutnya meluncur dari tempat-tempat tinggi. Salah satu tempat percobaan Ismail Jauhari adalah menara mesjid ulu Nishabur.
Pada abad XVII , periode dimana ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam mengalami kemunduran pun masih tercatat seorang ilmuan muslim yang serius melakukan percobaan terbang. Ia adalah Hazarfen Ahmad Calebi, Ilmuan Turki yang hidup pada masa Khalifah Usmani di bawah pemerintahan Sultan Murad IV.
Hazarfen terilhami dari mesin terbang rancangan ilmuan Italia abad XVI, Leonardo Da Vinci. Dengan melakukan studi pada burung rajawali, Hazarfen menemukan teori perhitungan keseimbangan sayap. Setelah melakukan sembilan kali percobaan, Hazarfen berhasil menemukan formula yang pas untuk sayap terbangnya.
Pada Sayap terbang rancangan Hazarfen Ahmad Calebi, 1693 M

Pada tahun 1638 Hazarfen Ahmad Calebi melakukan percobaan dari Galata Tower di dekat Bosporus Istanbul yakni sebuah menara dengan ketinggian 183 kaki. Hazarfen terbang menuju Oskudar lalu berbelok ke Bosporus Istanbul. Hazarfen berhasil mendarat dengan mulus di sebuah tempat di Bosporus.
Pada saat meletus perang Salib antara Islam dan Kristen Eropa pada tahun 1162, para panglima Saracen telah membentuk sebuah pasukan penyerang yang meluncur dari atas benteng-benteng pertahanan dengan mengenakan semacam jubah terbang. Ini membuat para panglima salib tertarik dan berusaha meniru alat rancangan ilmuan-ilmuan muslim tersebut. Seorang ilmuan gereja bernama pendeta Eilmer pada tahun 1020 M kemudian berinisiatif merancang sayap buatan yang diikatkan pada kedua tangan dan kakinya selanjutnya ia menguji alat tersebut dengan melompat dari menara Gereja Malmesbury, inggris.
Sayangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia islam mengalami penurunan setelah abad XII akibat money politic yang mengisolasi ilmu pengetahuan dan munculnya paham-paham dengan penekanan pada aspek spiritual yang kaku sementara di dunia barat ilmu pengetahuan sdan teknologi melaju dengan pesat, termasuk di bidang teknologi penerbangan.
Percobaan melompat dari tempat tinggi mengepakkan sayap buatan denagn berbagai model dan ukuran dilanjutkan oleh ilmuan-ilmuan Eropa Kristen dan ditemukan suatu kesimpulan bahwa, manusia tidak mungkin terbang persis sama dengan burung karena disamping tubuh manusia terlalu berat, kekuatan tulang dan otot manusia tidak akan cukup untuk menggerakkan sayap buatan.
Perahu Terbang Roger Bacon .
Pada abad XIII, Roger Bacon dari Inggris menemukakan gaghasannya bahwa, manusia dimungkinkan untuk terbang jika mengguinakan alat terbang yang lebih ringan dari udara. Bacon kemudian melukis sebuah perahu layar yang dilengkapi balon-balon tembaga berisi gas. Menurut Bacon, balon-balon gas ini bisa menerbangkan perahu layar.
Ide untuk terbang menggunakan alat yang lebih ringan dari udara ini baru terealisasi pada abad XVIII, ketika Montgolfier berhasil menerbangkan balon gas di Paris pada tahun 1783. Selanjutnya para ahli balon menciptakan balon udara bermesin. Salah satu yang paling terkenal adalah balon berisi gas hidrogen rancangan Ferdinand Von Zeppelin dari Jerman pada tahun 1910.






Sementara uji coba penerbangan dengan sayap tetap berlanjut pada tahun 1809. Sir george Cayley berhasil menerbangkan sebuah pesawat layang. Dalam percobaannya ia menemukan sebhah teori bahwa untuk bisa terbang, sayap harus diposisikan menantang angin pada sudut tertentu yang ia istilahkan dengan AoA ( Angle Of Attact). Cayley kemudian meminta para ahli mesin untuk memasang berpendorong baling-baling pada pesawatnya tetapi sayang, para ahli mesin belum mampu merancang mesin sekuat dan seringan permintaan Cayley sebab pengetahuan permesinan manusia saat itu baru bisa menciptakan mesin penggiling gandum yang beratnya berton-ton.
Pada tahun 1877 Otto Lilienthal dari Jerman berhasil merancang bentuk sayap efektif melalui ribuan uji coba menerbangkan pesawat layangnya. Penerbangan dengan sayap tetap bermesin baru berhasil pada tahun 1903 oleh Orville dan Wright Brothers dari Amerika. Sedangkan penerbangan dengan menggunakan sayap putar atau helicopter dilakukan oleh senor Don Juan De La Cierva dari Spanyol pada tahun 1923 selanjtnya dikembangkan oleh Igor ivanovich Sikorsky dari Rusia.
Keberhasilan penerbangan bermesin memungkinkan pengembangan pesaqat lebih lanjut untuk berbagai keperluan antara lain sebagai pengangkut manusia dan barang, sarana olah raga, penyemprot hama, hujan buatan, pemedam kebakaran, misi penyelamatan (SAR) sampai pemakaian untuk kepentingan militer, sebagai alat tempur udara.

Padang Kitty Hawk - 17 desember 1903, penerbangan bermesin
pertama oleh Wright Bersaudara