Selasa, 12 Mei 2009

Yang bersorban di balik mesin

Kumpulan Biografi ahli keteknikan islam abad pertengahan

Ahli dirgantara muslim

Teknokrat perang

Ahli permesinan

Naon wae

Poestaka

Ahli Dirgantara Muslim

Abbas Qasim Ibnu Firnas, penemu parasut

Farabi Ismail Jauhari, uji coba terbang dari turkistan

Hazarfen Ahmet Celebi, penerbangan dengan glider

Lagari Hasan Celebi,penerbangan dengan roket pertama

1.ABBAS QASIM IBNU FIRNAS

Ibn Firnas' flightSang penemu parasut, peletak Dasar Penerbangan


Top of Form

Salah satu periode yang tidak banyak diketahui oleh para pelajar muslim di tanah air adalah periode kemajuan sains islam dari abad VII sampai abad XIV yang dikenal dengan abad pertengahan . Ketika itu para penguasa muslim membuka perbagai pusat keguiatan keilmuan mulai dari Baghdad, Mesir, sampai ke Andalusia Spanyol. Baghdad dan Cordoba kala itu menjadi kiblat ilmu pengetahun bagi ilmuan-ilmuan di Asia maupun Eropa.

Andalusia Spanyol sebelum dicaplok oleh aliansi Kerajaan Aragon Catilla ke dalam kekuasaan kristen telah melahirkan banyak ilmuan di antaranya Abul hasan Al kalasadi ( ahli matematika – 1484), Syekh zakaria Ibnu Al Awwam ( ahli pertanian abad XII), Ibnu Al Samh (ahli astronomi, -1305), Ibrahim Al Bassal (ahli botani, -1105)…

Langkah-langkah nyata untuk menguji alat terbang pun telah dilakukan pada masa itu. Jika di barat kita kenal tokoh-tokoh semacam Sir George cayley, Otto Lilienthal dan Wright Bersaudara yang telah berjasa merintis ilmu penerbangan menjadi industri modern seperti yang kita rasakan sekarang, rasanya pun bukan hal yang berlebihan jika kita mengenal juga ilmuan-ilmuan muslim yang justru telah melakukan eksperimen terbang 1.000 tahun mendahului Wright Bersaudara ini.

Dia bernama lengkap Abbas Qasim Ibnu Firnas ( di barat dikenal dengan nama Armen Firman). Dilahirkan pada tahun 810 M di Korah takrna ,Izn-Rand Onda, Al-Andalus ( kini Ronda, Spanyol) dari orang tuanya yang keturunan Maroko. Ia lahir pada masa pemerintahan dinasti Umayyah, antara lain Hakam I, anakknya, Abdulrahman II dan Muhammad I atau yang dijuluki dengan Amir Muhammad Amir Bin Abdulrahman.

Kaum Muslim pada waktu itu sangat terbuka terhadap ilmu-ilmu Yunai, suatu sikap yang tidak pernah terjadi pada masa sebelum dan sesudahnya. Kegiatan penerjemahan digiatkan oleh Khalifah muhammad I di andalusia sama giatnya dengan yang dilakukan oleh Khalifaa al maknun di Baghdad.

Dalam suasana inilah Ibnu firnas hidup. Ia berguru pada seorang ulama bernama Abul Hasan Ali bin nafi, seorang ilmuan yang dijuluki Ziryab Sang Burung Hitam yang mengajarinya musik dan sains di samping ilmu-ilmu lain termasuk ilmu-ilmu dari Yunani yang mudah diperoleh pada waktu itu. Ini menjadikan Abbas Firnas tumbuh sebagai ilmuan yang menguasai berbagai bidang keilmuan di antaranya kimia, fisika, dan sastra.

Ia gemar meneliti gejala-gejala alam seperti mekanisme terjadinya halilintar dan kilat dan menyusun tabel astronomi. menurut cerita ia berkreasi sendiri merancang kubah rumahnya menyerupai langit dan meniru bintang-bintangnya. Upaya itu dilengkapi dengan alat yang dapat mengecoh orang yang melihatnya seakan-akan melihat bintang, awan, kilat, dan halilintar di langit. Ia juga mengembangkan peraga rantai cincin yang digunakan untuk memperlihatkan pergerakan planet-plenet dan bintang-bintang.

Dari sejumlah penelitian di laboratorium dan dari hasil penelitiannya tersebut, ia mengembangkan formula untuk membuat gelas dari pasir dan menemukan cara pemotongan batu kristal yang pada saat itu hanya orang-orang Mesir yang mampu melakukannya. Berkat temuan ini, spanyol tidak perlu lagi mengekspor quartz ke Mesir karena kaca telah mampu diproduksi sampai selesai di dalam negeri.

Mulai saat itu Ibnu firnas menjadi buah bibir masyarakat Cordoba. Berita tentang kecerdasannya pun sampai ke kalangan istana sehingga ia pernah beberapa kali menerima pesanan dari istana untuk membuat suatu alat. Amir Abdulrahman bin Al-Hakam pernah meminta Ibnu firnas membuat teropong bintang. Abbas memenuhi pesanan tersebut dengan membuat teropong dengan tujuh lobang yang dapat bergerak. Sementara pada masa pemerintahan Amir Muhammad bin abdulrahman, ia membuat jam air yang bernama Al-Maqata.

Pada tahun 852, Ibnu firnas merancang semacam sayap dari jubah yang disangga kayu. Ia kemudian memutuskan untuk melakukan uji terbang menggunakan sayap buatannya itu dari menara mesjid mezquita di Cordoba. Dari puncak menara ia melompat dan melayang sebentar di udara kemudian mendarat dengan cedera ringan. Jubah terbang yang digunakan Ibnu firnas ini tercatat sebagai parasut pertama di dunia.

Pada tahun 875, di kala usianya menginjak 65 tahun ia merancang lagi sebuah alat terbang menterupai pesawat layang yang diharapkan akan lebih baik dari alat buatannya sebelumnya. Setelah menganggap alat yang telah ia perbaharui ini laik terbang, ia pun mengundang penduduk Cordoba ke Jabal Al-Arus ( Mount of the Bride) yang terletak di kawasan Rusafa, dekat Cordoba untuk menyaksikan demo terbangnya pada suatu sore.

Pada mulanya penerbangan yang disaksikan oleh masyarakat luas ini terbilang cukup sukses. Ibnu Firnas berhasil melayang bebepara ratus kaki kemudian membumbung tinggi. Sayangnya Ibnu Firnas belum memikirkan perlunya menambahkan sistem stabilitas dan kontrol, bahkan pesawat layangnya ini tidak memiliki ekor sama sekali yang mengakibatkan ketidakseimbangan dan tak ada cara untuk mengendalikan pendaratan. Ia pun meluncur ke bawah tanpa terkendali dan terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya. Dia pun mengalami cedera punggung yang cukup parah sehingga ia tidak mampu lagi melakukan uji coba berikutnya.

Kendati demikian, penerbangan Ibnu firnas ini dicatat oleh seorang penyair sezamannya, Mu’min Ibn Said dengan kata-katanya :

“Ibnu Firnas terbang lebih cepat dari pada burung phoenix. Ketika ia mengenakannya bulu-bulu di badannya ia akan seperti burung mayar”.

Sementara itu Sejarahwan Phillip Hitti yang menulis buku History of Arabs menyebut bahwa, Ibnu Firnas adalah manusia pertama dalam sejarah yang melakukan percobaan terbang.

Abbas Ibnu Firnas meninggal pada tahun 888 dalam keadaan berjuang menyembuhkan cedera punggung yang diderita akibat uji coba pesawat layangnya.

Orang-orang sezamannyanya menjuluki Abbas qasim Ibnu Firnas “Orang bijak” Andalusia. Hal ini mungkin karena kesibukannya dalam lapangan ilmu. namun pernah pula suatu ketika ia dituduh sebagai orang zindik atau kafir. Mereka menulis bukti-bukti yang menjelaskan kezindikannya, dan diserahkan pada qadi di cordoba. Merekapun datang menjadi saksi. Namun sang kadi, setelah bermusyawarah dengan fukaha di cordoba mengenai masalah ini, membebaskan Ibnu Firnas dari rtuduhan tersebut.

Di era-era selanjutnya, ilmuan-ilmuan di belahan Eropa lainnya pun giat mempelajari karya-karya ilmuan muslim. Alat terbang Ibnu Firnas yang terbuat dari rangka kayu dan bulu dipelajari oleh Roger Bacon 500 tahun setelah penerbangan Ibnu Firnas, kemudian Bacon meletakkan teori-teori dasar pesawat terbang. Dua ratus tahun setelah Bacon barulah konsep dan teori pesawat terbang dikembangkan.

Amat sedikit orang yang mengetahui bahwa kemajuan industri penerbangan dewasa ini telah dimulai dari rela seorang Ibnu Firnas yang rela babak belur untuk sekedar melayang sebentar di udara layaknya burung . Untuk mengeng jasa-jasanya sebagai pionior di b idang penerbangan, Pemerintah Irak membangun patung Ibnu Firnas di sebuah jalan menuju bandara Internasional baghad, ilustrasi penerbangannya pernah dicetak pada sebuah perangko di Libya sementara itu badan…..mengabadikan namanya pada sebuah kawah di bulan pada posisi….

2.Farabi ismai jauhari

uji coba terbang di Khurasan

Behold the 9th Century flying machine of Abbas Bin Firnas

Ilmuan muslim lain yang melanjutkan percobaan terbang Ibnu firnas adalahj farbi Ismai Jauhari, seorang guru tata bahasa aarab yang berasal dari Nishabur, Khurasan. Iran. Ismail Jauhari melakukan percobaan terbangnya pada tahun 1003 M. Agak berbeda dengan Iobnu Firnas, Ismail Jauhari merancang sayap terbang yang dapat digerakkan dengan tangan dan kaki dan melakuikan percobaan dengan meluncur dari tempat-tempat tinggi. Salah satu tempat uji coba terbangnya adalah menara Mesjid Ulu, Nishabur.

Hasil uji coba ini telah dimanfaatkan oleh Panglima- panglima perang saracen ( muslim zaman perang salib) untuk memukul pasukan salib. Para sejarahwan mencatat bahwa ketika perang salib meletus tahun 1162, bala tentara muslim telah menggunakan semacam jubah terbang dan siap melakukan penyerangan lewat udara dari atas Hippodropple Konstantinopel.

3.Celebi Bersaudara

Pada suatu hari di abad 17, ketika terjadi peperangan yang hebat antara Turki dan Italia, sebuah kapal Italia karam di Laut mediterania. Sang kapten tewas sementara seorang gadis bernama Francesca, anak sang kapten kapal dalam keadaan luka-luka menjadi tawanan tentara Turki. Ia dibeli oleh seorang laki-laki bernama Ahmet. Francesca, gadis bisu ini kemudian menjadi pelayan Ahmet. Ahmet kemudian menyembuhkan luka-luka Francesca yang kemudian menumnuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Francesca adalah seorang gadis bisu yang memiliki banyak pengetahuan akan karya-karya Leonardo da Vinci selanjutnya mengungkap rahasia sayap terbang pada Ahmet. Keadaan ini sangat tepa t karena pada saat itu Ahmet, Lagari, Bekri Mustafa dan evliya calebi, empat sekawan ini sedang giat-giatnya mencari tahu rahasia sayap terbang.

Demikian synopsis film garapan … yang penuh dengan adegan, dramatic heroisme dan idealisme mewujudkan impian para ilmuan Turki untuk menciptakan alat terbang di masa-masa kekuasaan Sultan Murad IV. Film yang berjudul Istanbul Kanatlarimin Altinda ( Istanbul Under My wings) ini dibintangi oleh bintang kawakan Turki Ege aydan ( Hezarfen ahmet Celebi), Okan bayulgen ( Lagari hasan celebi), Savas Ay ( bekri Mustafa), Beatriz Rico (francesca), dan Haluk Bilginer ( Evliya celebi) ini dirilis pada tahun 2006.

Pada masa dinasti Turki pula telah diakukan percobaan terbang.. Ini terjadi jauh sebelum Eropa kristen melakukan penelitian tentang penerbangan. Di kala itu disebutkan bahwa seorang pelajar Turki di Sayram ( Ispidjap) telah melakukan penelitian tentang hubungan antara luas permukaan sayap burung terhadap beratnya, dan telah menemukan sebab –musabab kanapa burung bisa terbang. Hasil penelitiannya ini membuka cakrawala penemuan ilmu aerodinamika.

Hazarfen Ahmet Celebi

Di abad 17 itu, periode dimana ilmu pengetahuan dan teknologi terutama sains telah mengalami kemunduran pun masih tercatat seorang ilmuan yang serius melakukan percobaan terbang. Ia adalah hazarfen Ahmet celebi, ilmuan Turki yang hidup pada masa Khalifah turki Usmani di bawah pemerintahan Sulktan Murad IV. Diilhami dari Da Vinci, Hazarfen melakukan penelitian terhadap burung rajawali dan melakukan sembilan kali percobaan hingga akhirnya ia menemukan formula yang pas untuk sayap pesawatnya.

Pada tahun 1638, Hazarfen pun melakukan pengujian alat terbang buatannya dari galata tower yang berada dekat Bosphorus Istanbul dengan ketinggian 183. Ia terbang menuju Oskudar lalu berbelok kembali ke Bosphorus dan mendarat dengan sukses di sebuah tempat di Bosphorus.

Sultan murad khan menyaksikan sendiri peristiwa tersebut dari tempat peristirahatannya (Mansion). Sinan Pasha. di Sarayburnu saat Hazarfen terbang dari menara Galata dan mendarat di Lapangan Dogancilar di Oskudar dengan bantuan angin dari arah barat laut. Sang sultan kemudian menghadiahi Hazarfen sekantong koin emas.

Evliya Celebi, seorang duta Turki usmani sekaligus pelancong yang menyaksikan sendiri percobaan tersebut, kemudian menuliskan kesaksiannya dalam bukunya yang berjudul Setyahatname ( catatan perjalanan). Ia menulis:

Hazarfen Ahmet celebi adalah orang yang pertama melakukan percobaan terbang dari Pulpit(…) okmeydani sebanyak delapan sampai 8 kali seperti elang dengan bantuan angin dan setelah kesuksesan penerbangannya, ia diberi 1000 keping emas oleh pemerintah.

Salinan dalam tulisan tangannya masih tersimpan di perpustakaan Istanbul.

Lagari Hasan Celebi

Lagari adalah saudara Hazarfen, yang pertama berhasil terbang dengan alat berpendorong roket. Pesawat buatannya ini juga dikenal sebagai pesawat pertama yang berhasil terbang membawa manusia dengan daya dorong buatan (artificially powered aircraft).

Menurut Evliya Celebi, Lagari meluncur ke udara di dalam sebuah tabung besar berbentuk kerucut pada ujungnya yang dilengkapi tujuh buah sayap dan didorong oleh ledakan 300 pon serbuk mesiu. Penerbangan ini diadakan untuk menyambut kelahiran putri Sultan Murad IV pada tahun 1633.

Lagari mendarat dengan baik di Bosphorus dengan menggunakan sayap yang dikenakan di badannya yang berfungsi sebagai parasut, setelah bahan bakar roketnya habis tersulut. Ia memilih mendarat di laut, sebuah metode yang juga diterapkan di kemudian hari oleh astronot-astronot Amerika setelah kembali dari angkasa luar.

Penerbangan Lagari berlangsung sekitar 20 detik dengan caoaian ketinggian sekitar 300 meter. Atas prestasi ini, sultan kemudian mengangkat Lagari hasan Celebi sebagai pejabat militer di jajaran Angkatan darat Turki Usmani.

Pengaruh Celebi Bersaudara

Berita kesuksesan penerbangan celebi bersaudara sampai ke Inggris pada tahun 1638, dan dicatat oleh John Winkins di dalam bukunya yang berjudul Discovery of a New World.

Kebangkitan Islam yang dimulai pada abad 9 dan 10 M telah membawa pengaruh besar di bidang teknologi termasuk percobaan terbang yang dilakukan di Turkistan dan Andalusia, karya Hasan al-Rammah Alaadin Tayboga , dan percobaan Hazarfen dan Lagari Celebi. Evliya Celebi menyebut bahwa setelah percobaannya, Lagari tinggal di Crimea yakni di daerah kekuasaan Selamet giray khan dan meninggal pada sekitar 1640, sementara catatan sejarah menunjukkan bahwa Rusia melakukan riset roket pertamanya di Crimea, daerah dimana Lagari Hasan celebi menghembuskan nafas terakhirnya. Hal ini menunjukkan pendapat bahwa teknologi roket Rusia dibangun di bawah pengaruh Lagari Hasan Celebi dan murid-muridnya.

Sebuah film berjudul Istanbul Kanatlarimm Altunda ( Istanbul Under My wings) yang dirilis pada tahun 1996 adalah film yang mengisahkan tentang kehidupan Hazarfen Ahmet Celebi dan saudaranya, Lagari Hasan Celebi serta menggambarkan kehidupan di Turki pada masa pemerintahan Sultan Murad di abad 17. Film ini diangkat dari buku Seyahatneme , buku yang ditulis oleh Evliya Celebi atas kesaksiannya terhadap kesuksesan penerbangan Celebi Bersaudara.

Teknokogi perang

Sejarah menunjukkan bahwa bubuk mesiu sederhana telah ditenukan di Cina pada abad 9 M yang diterapkan pada petasan dan digunakan pada saat memperingati hari- hari besar negara dan hari-hari besar keagamaan. Sementara itu kisah imajinatif yang bisa disetarakan dengan fiksi ilmiah, bahwa ledakan dapat dimanfaatkan sebagai daya dorong muncul di negeri ini juga pada abad 11 bahwa seorang pejabat bernama Wan Hoo mengikatkan 47 buah roket pada kursinya dan terbang menuju ke bulan.

Namun Cina tidak mengembangkan teori peroketannya sendiri sebab pada saat itu Cina bukan satu-satunya peradaban yang mengenal bubuk mesiu sebagai bahan peledak pendorong petasan. Di Asia bagian barat kala itu berkembang imperium di bawah Dinasti abbasiyah yang berpusat di Baghdad yang juga telah memiliki bayak ilmuan . Bahan kimia yang dikenal dapat memicu ledakan seperti potassium nitrat telah dikenal pada abad 9 oleh Jabir Ibn Hayyan dan Abu Bakr Ar razi, ilmuan-ilmuan yang berasal dari kota ini. Terdapat pula beberapa naskah yang ditulis pada abad 10 tentang resep bubuk mesiu, sementara Ibnu Al Baithar menuliskannya pada Abad 12 M.

Oleh karena itu ketika Baghdad kemudian berada di bawah kendali turki seljuk, tidak diragukan bahwa teknologi roket telah berkembang dan banyak digunakan untuk kepentingan perang. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya berkembang pada masa dinasti Artuq, tetapi juga pada masa Dinasti seljuk yang lain misalnya Belyazid.

Daerah Syria terutama di Damaskus merupakan pusat ilmu pengetahuan pada abad 13? dengan banyaknya madrasah dan rumah sakit yang dibangun oleh Dinasti Atabeg Turki. sangat wajar jika ilmuan-ilmua kala itu mampu membuat bubuk meiu dan senjata peledak di syria dan telah berhasil memenangkan pertempuran dengan tentara salib.

Sedangkan di Syria dan Mesir pada masa Dinasti Mamluk ketika berlangsung Perang Salib I sekitar abad 12 M, dipastikan terdapat saham dari ilmuan muslim dalam penemuan bubuk mesiu dan senjata berpeledak yang menjadi senjata ampuh bagi tentara-tentara muslim kala itu. Bukti penggunaan bubuk mesiu selama Perang salib di Fustat, Mesir 1168 adalah ditemukannya jejak penggunaan potassium nitrat. Jejak tersebut juga ditemukan di tahun 1218 usai pengepungan Benteng Dumyat dan Peperangan Al mansur tahun 1249.

1.HASAN AL RAMMAH

Menurut Sejarahwan George Sarton, salah satu yang bisa dirujuk sebagai penemu roket adalah Hasan Al Rammah Najm al Din al-ahdab, seorang ilmuan Syria abad 13. Ia menulis buku berjudul kitab al-furusiya Wal-muhasab al-harbiya dan Nihayat al-su’ul wal-ummiya fil ta’allum a’mal al-furusiya . Di dalam buku ini ia membahas mengenai material-material peledak dan senjata api. Al rammah melakukan sejumlah pengembangan seperti pemurnian potassium nitrat dan juga meneliti bahan bakar lain seperti naphta dan salpheter.

Al Rammah juga yang telah memberikan konstribusi besar terhadap penemuan roket dan dan meriam. Ada empat buah naskah berbahasa arab dari tahun 1320 yang berisi deskripsi dan prinsip kerja meriam portable kala itu lengkap dengan bubuk mesiunya. Sekarang ini sebuah naskah tersimpan di St Petersburg, dua di Paris dan satu lagi di istanbul.

Meriam sejenis ini digunakan ketika menahan serangan Mongol di ain Jalut dan dikembangkan lebih jauh pada abd 14 oleh orang-orang Mamluk. Meriam yang sama juga digunakan orang Arab di Spanyol dalam upaya mempertahankan sevilla pada tahun 1248, di Granada pada tahun 1319 , di Baca dan Albace 1324, Huescar dan Martos tahun tahun 1325, Alicante tahun 1331, dan di algeciras mulai tahun 1342 sampai tahun 1344. Bahkan lebih jauh para ilmuan meyatakan bahwa sejarah persenjataan Spanyol sangat terkait dengan orang Arab yang mengenalkan senjata api ke Spanyol kemudian melintasi Italia, masuk ke Perancis dan berakhior di Jerman.

Selain sebagai penemu roket, menurut Sejarahwan Parlington Al Rammah adalah pula yang pertama kali membahas mengenai panah api, lembing dan ilustrasi roket air yang kita kenal sekarang ini dengan istilah torpedo. Torpedo Al rammah berpendorong roket ia sebut sebagai “telur yang bergerak dengan sendirinya” ini berisi bahan peledak berupa potongan logam yang dicampur naphta dan salpheter yang disulut dari 3 titik, sedangkan pengontrol arahnya terdiei dari dua buah sirip. Sementara karyanya mengenai teknik bertempur yang ditulis sekitar tahun 1275.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Al Rammah telah mewariskan teknologi persenjataan milier hingga kemudian berkembang menjadi berbagai berbagai persenjataan modern seperti yang kita kenal seperti sekarang ini. Dari sini para ilmuan barat menyatakan bahwa orang arab kemungkinan besar adalah kelompok pertama yang mewarisi rahasia pembuatan roket. Buku yang ditulis Al rammah dan alat-alat perang rancangannya masih tersimpan di National space and Museum, di washington Dc, Amerika Serikat.

2.Para Panglima Turki

Sementara itu karya lain yang membahas tentang teknologi militer pada masa Topkapi (…) adalah karya yang berpengaruh pada ayat 14. Karya pertama adalah kitab aniq fi’l –manajniq yang ditulis oleh Ibn Aranbugha Al-Zardkash pada tahu 775 H. Beliau adalah komandan dari Dinasti Ayyubiyah, Mingili Boga al-Shimmin. Kitan kedua adalah Kitab al-hiyal fi’l – hurub we fath almada’in hifz al-durub yang membahas tentang roket, bom dan panah api. Buku ini ditul;ios oleh panglima Turki. Alaadin Tayboga al-Omari al-saki al Meliki al-Nasir.

Terdapat pula tulisan berjudul ummul gaza karya Ali Aga . Pada masa khalifah kedua dari kelas bombardier pada masa rezin Sultan Ahmed III ( 1703-1730 M). Roket yang bernama Tulumbas temuannya itu konon dipakai pada pengepungan-pengepungan abad 17-an. Panjangnya mencapai 11-12 arsin ( 7-8 meter) sedangkan diameternya lebih dari dekapan. Temuan ini merupakan sumbangan Ali Aga untuk memodernisasi alat perang Turki dan karya ini nampaknya merupakan karya terkhir ilmuan muslim Turki di bidang kemuliteran

Leonardo Da vinci sering disebut sebagai penemu pertama kotak gelap ( dark box) atau versi primitif dari kamera kasar, pompa air, flywheel, dan flying machine, namun banyak juga yang tahu bahwa sebenarnya karya-karya Da Vinci adalah pengembangan inspirasi dari ilmuan-ilmuan muslim antara lain, Al Hazen. Perlu pula kiat tahu bahwa salinan tangan mengenai karya keteknikan yang ditulis oleh Ahmed Bin Musa masih tersimpan di perpustakaan Vatican.

There is a huge bronze cannon in the Fort Nelson Museum. It is cast in two pieces, chase and breech, the two parts screwed jointly. It is reported that the Ottomans cast such split cannons in 15th and 16th century for ease of transportation. No such split guns existed in Europe before then. This gun had devastated ships attempting to breach the Ottoman seas.

Sebuah meriam besar yang terbuat dari kuningan masih tersimpan di Museum Fort Nelson.

There is a huge bronze cannon in the Fort Nelson Museum. It is cast in two pieces, chase and breech, the two parts screwed jointly. It is reported that the Ottomans cast such split cannons in 15th and 16th century for ease of transportation. No such split guns existed in Europe before then. This gun had devastated ships attempting to breach the Ottoman seas.

Why was it so unique?
This novel cannon was cast in 1464 by the order of the Sultan Mehmed II. He was very interested in firearms, especially in cannons. During his siege of Constantinople, he ordered his cannon master to cast large cannons which were never seen before. His artillery group was populated with skilful designers and engineers, including such names as Saruca Usta and architect Muslihiddin Usta. It also included non-Muslims, like Urban, who were dissatisfied with the poor treatment they received from the Byzantine. The split cannon can be assembled in-situ after transportation in separate parts. It weighs 18 tons and has an overall length of 5.23m and a diameter of 0.635m. The length of the barrel is 3.15m and the gunpowder reservoir is 0.248m in diameter.

Ahli Permesinan

Kincir Angin di Negeri Muslim

Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, kincir angin telah dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energy di negeri-negeri islam. Diceritakan bahwa pada suatu hari seseorang yang mengaku berasal dari negeri Persia datang menghadap Sang Khalifah dan menawarkan diri untuk membangun kincir angin. Tawaran ini diterima dan dibangunlah kincir angin di berbagai tempat. Kincir angin tersebut dipergunakan untuk menggerakkan penggiling gandum dan menaikkan air untuk irigasi pertanian.

Konstruksinya adalah sebagai berikut. Batu penggiling dihubungkan dengan ujung silinder yang terbuat dari kayu, lebarnya setengah meter dan tingginya 3,5 sampai 4 meter. Berdiri vertical di dalam sebuah menara yang terbuka sehingga dapat menerima hembusan udara dari arah utara timur laut. Silinder tersebut memiliki layar yang terdiri dari bundelan daun palm ( yang mengingatkan kita pada kincir angin di Eropa), dihubungkan dengan shaft ke poros. Jika angin berhembus kea rah menara, sejumlah besar tekanan udara akan diterima oleh sail, dan memutar poros penggiling.

Kincir angin dibangun pada sebuah tempat yang tinggi sehingga dapat menerima hembusan angin dengan jumlah yang besar, misalnya di atas menara, kastil atau puncak bukit. Kincir angin awal yang digunakan untuk menggiling jagung memikili dua bangunan storey (..). Di bagian atas dipasang penggilingnya, dan di bagian bawah, berputar sebuah roda gigi yang digerakkan oleh putaran enam sampai dua belas buah sail yang ditutupi fabric .

Dinding lower chambernya diberi empat buah celah yang Nampak seperti lubang-lubang pada benteng pertahanan sehingga angin yang datang dapat segera diarahkan untuk memutar kincir lebih cepat.

Di Eropa, teks tertua tentang kincir angin terdapat di Perancis pada tahun 1105, ang konon dibangun oleh kaum agamawan. Mereka menyebutnya ” Molendinam ad ventum” ( latin). Orang Perancis sendiri menyebutnya Moulin a vent , sedangkan orang Inggris menamakan windmill.

Al Jazari Dan Karyanya

Aljazari's scribe clock brought back to life after 800 years

Ketika Dinasti Ortuq berkuasa, yakni salah satu dinasti yang menonjol setelah kemundurran Turki Seljuk, karya-karya teknik bermunculan. Sultan Malik Us-Shalih Nasruddin Abu al-fath mahmud Bin Kara arslan Bin dawud bin sukman bin artuq (1200-1222 M) yang memerintah di Diyarbakir mempekerjakan seorang ahli teknik bernama Badi` al-zaman Ebu`-Izz Ibn ismail Ibn al-Razzas al-jazari .

AL Jazari menulis Kitab al-jami’ bayn al-ilm Wa’l-amal al-nafi fi sinaat al hiyal pada tahun 1206 ,yang berisi sekitar 50 peralatanm mekanik, beberapa mesin otomatis, termasuk jam air, alat pencuci tangan, mesin pompa , jam air, water level dan instrumen musik lengkap dengan gambar-gambarnya. Karya ini membeberkan secara detail hal yang berhubungan dengan mekanika, dan merupakan konstribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.

Al-jazari bekerja selama 32 tahun di istana Artuq sebagai head engineer ( Reis’ul- amal) yakni antara tahun 570 H ( 1174 M) sampai tahun 602 H ( 1206 M). Ia mengatakan bahwa ia telah mempelajari buku-buku dan temuan ilmuan-ilmuan sebelumnya, namun ia kemudian merancang sendiri kreasinya sendiri tanpa terpengaruh oleh mereka. Di dalam bukunya , ia menulis, “ Buku ini berisi beberapa bagian yang dapat dipilah-pilah, bebepara metode yang telah diklasifikasikan berikut sketsa-sketsanya. Saya tidaka percaya kalau ada temuan seperti ini sebelumnya”.

Menurut ahli sejarah, Al Jazari menyelesaikan buku ini pada tahun 1206. Kitab Al Jami yang berisi panduan membuat sekitar 50 macam mesin mekanik ini terdiri dari 6 bab ini dihadiahkan pada sultan. Di dalam buku ini Al jazari menguraikan secara rinci pembuatan jam air, jam air dengan lampu minyak, konstruksi pot dan panci untuk membuat anggur, ewers ( guci tempat air) dan mangkok yang juga berfungsi sebagai cangkir, kolam dan air mancurnya yang dilengkapi dengan musik automata, serta sketsa alat pengangkut air dari sungai dangkal atau sungai yang mengalir.

Ilmuan ini diperkitrakan lahir pada tahun 1145 M di lembah antara Sungai eufrat dan Tigris sehingga digelari Al Jazari. Ayahnya yang juga menjabat sebagai insyinyur pada donasti Artug membuat Al Jazari tidak asing lagi dengan dunia keteknikan.

KINCIR AIR AL- JAZARI

Jika menilik sejarah, pasokan air minum untuk keperluan rumah tangga, irigasi dan keperluan industri merupakan hal vital di negara-negara muslim. Yang menjadi kendala saat itu adalah belum diketemukannya alat yang efektif memompa air dari sumbernya.

Pada zaman Mesir kuno dan Assyria, telah dikenal alat pengangkut air bernama shaduf dan saqiya . shaduf adalah alat yang terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sedangkan saqiya adalah mesin bertenaga hewan . Mekanisme sentralnya terdiri dari dua roda gigi. Tenaga hewan yang biasa digunakan adalah keledai atau unta. Peralatan serupa ini juga dikenal oleh orang-orang Romawi.

Al jazari melakukan modifikasi terhadap shaduf dan saqiya yang telah menggunakan gear ( roda gigi). Ia mengganti tenaga hewan yang digunakan pada alat ini dengan tenaga air, dengan demikian kuantitas dan kontinuitas air lebih terjamin. mesin ini dipakai di Sungai Yazid, Damaskus, Suriah, rumah sakit dan ke rumah-rumah.

Ia juga merancang sebuah mesin yang melibatkan kerja roda gigi dan sebuah engkol dan dikenal sebagi mesin pertama yang menggunakan engkol, sementara di Eropa capaian ini baru dikenal pada abad 15. Ada pula hasil inovasinya berupa pompa air yang menghubungkan mekanisme pergerakan roda air, silinder piston dan pipa penyedot. Pompa ini merupakan bentuk awal dari double acting principle yang kemudiaan dikembangkan oleh taqi al-din pada abad 16. Tidak heran jika para ilmuan barat di antaranya, Prof. lynn white.jr mengatakan bahwa temuan Al jazari 300 tahun mendahului mesin mekanik Fransisco Giorgio Martio ( 1501 M).

Jam Air

Al jazari juga merancang beberapa bentuk jam air dengan bentuk-bentuk yang unik di antaranya, jam air kastil dan jam gajah. Jam airnya bekerja melakukan pencacahan waktu hanya melalui mekanisme pengaturan track dan debit air sehingga Donald Hill (1974) mengatakan ,” Mustahil melupakan karya-karya Al Jazari yang begitu penting karena beliau begitu detail memaparkan instruksi mulai dari mendesain, merakit dan mencipta”.

Ketertarikan Hill ini mendorong ia menerjemahkan kitab al- jami’ pada tahun 1974 , enam abad lebih setelah Al jazari menyelesaikan karyanya. Pada acara World of Islam festival yang diselenggarakan di inggris pada tahun 1976, Science museum memamerkan hsil rekonstruksi karya monumental al jazari yakni jam air yang mengundang decak kagum para pengunjung.

Peralatan Lain

Tiadak sampai di situ, insyinyui kreatif ini juga membuat peralatan-peralatan untuk kebutuhan di dalam rumah seperti alat pengukur darah, alat cuci tangan , perahu mekanik, dan boneka-boneka yang dapat bernyanyi saat menyambut tamu.

1.Pitchers (Kendi)

Kendi adalah hasil desain Al-Jazari yang pertama ang bekerja dengan menggunakan prinsip udara dan ruang hampa. Ia merancang berbagai jenis kendi, antara lain:

Musa Bersaudara,

Kisah Tiga Putra Penyamun

Ketiga putra dari Musa Ibn Shakir al-Munajjim ini adalah sarjana-sarjana di Baghdad pada abad 9. Saat itu baghdad adalah ibu kota dari Dinasti abbasyah yang memainkan peranan penting kekaisaran muslim selama beberapa abad. Mulsi dari yang tertua adalah muhammad yang dikenal sebagai ahli geometri dan asronomi. Ahmad adalah anak yang kedua, menguasai iolmu mekanika sedangkan yang bungsu bernama al-hasan, spesialis geometri.

Sang ayah, Musa Ibn Shakir adalah sahabat dekat Khalifal Al makmun, putra dari Khalifah Harun Al –Rashid. Diceritakan dalam buku Allah sonne ueber dem abendland karangan Sigrid Hunke bahwa walaupun dekat dengan khalifah, pekerjaan Ibn shakir sebenarnya adalah, penyamun!

Ketika ia diketemukan tewas saat menjalani pekerjaannya itu, ia meninggalkan ketiga puteranya yang masih berusia remaja. Berita kematian sahabatnya itu sampai ke telinga Khalifah al makmun saat ia meninjau Asia Kecil. Segera ia memerintahkan pejabat di Baghdad untuk mengurus anak-anak ibn shakir dan di setiap suratnya ia tidak lupa menanyakan keadaan anak-anak asuhnya itu.

Pengasuhan Musa bersaudara kemudian diserahkan kepada Yahya bin Abi Mansur untuk dididik. Yahya adalah astronom khalifah dan ketua Akademi Ilmu pengetahuan ( Baitul hikmah) yang didirikan khalifah al Mansur. Saat itu, di sana sedang bekerja Al Khwarizmi menerjemahkan Siddhanta, memperbaiki tabel Ptolomeus dan menulis bukunya tentang ilmu hitung yang monumental, Al jabr Wal Muqabalah.

Musa bersaudara memperoleh pendidikan yang cukup di Baghdad. Mereka belajar geometri, mekanika, musik, dan astronomi. Di samping itu, berada di tengah mata air ilmu pengetahuan, di antara ribuan buku, peralatan yang jarang ditemui, dan di antara percakapan dan perdebatan ilmuan dari berbagai bidang, tumbuh dewasalah ketiga remaja yatim piatu yang berbakat itu. Tidak mengherankan jika di kemudian hari , ketiga putra penyamun dari padang pasir dan purta asuh amirul mukminin ini tumbuh menjadi mercusuar ilmu pengetahuan.

Muhammad Bin Musa, sang astronom

(800-873 M)

Muhammad Bin Musa adalah yang paling berpengaruh di antara adik-adiknya. Ia tumbuh menjadi seorang lelaki yang gagah, negarawan yang disegani dan menjadi orang kepercayaan khalifah.

Khalifah al makmun yang terkenal memiliki perhatian yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan sebelumnya telah memrintahkan untuk membuatkan para astronomnya sebuah observatorium di tempat tertinggi di Baghdad, tepatnya di dekat pintu masuk syammasiyah, untuk mengamati gerakan planet secara sistematis. Dengan pengamatan dan sejumlah perhitungan eksak, para astronom bersama-sama menyusun kembali tabel astronomi Ptolomeus yang direvisi total dan diberi nama “tabel al Makmun yang telah diverivikasi”.

Dengan tabel astronomi tersebut, saat itu dapat diketahui posisi suatu tempat dengan mengukur sudut tinggi bintang tertentu pada waktu tertentu. Tabel ini dapat pula digunakan oleh kapal-kapal yang berlayar di lautan dalam hal untuk mengetahui posisi sehingga perhitungan logistik dapat diefisienkan. Untuk kapal perang, tabel ini sangat berguna untuk mengetgahui di mana ia harus mewaspadai patroli musuh.

Akhirnya pada suatu ketika, bergabunglah Muhammad dengan para astronom senior untuk sebuah proyek pengukuran bumi. Dengan suatu regu astronom, ia berangkat ke dataran Sindsyar yang terletak di sebelah barat Mosul. Di zaman Yunani Eratosthenes (..) telah mendapatkan besar keliling bumi untuk pertama kali dengan mengukur sudut sinar matahari.

Kini para astronom al makmun mencoba metode yang lain. Berangkat dari suatu titik, satu regu berjalan ke utara, satu regu lagi berjalan ke selatan, hingga memeka melihat bintang “ keledai muda” yakni sebuah bintang kutub. Dari jarak antara kedua regu pengamat ini, mereka dapat menghitung panjang satu meridian dengan ketelitian yang sangat tinggi.

Bersama dengan Ahmad, Muhammad kemudian melakukan pengamatan dan perhitungan sendiri. Di baghdad mereka juga melakukan observasi terhadap metahari dan bulan. dari sini mereka menghitung panjang tahun dan memperoleh nilai sebesal 365 hari , 6 jam. Selain itu mereka juga melakukan pengamatan terhadap bintang regulus yakni pada tahun 840-841 M, 840-848 M dan pada tahun 850-851 M. Walhasil, penelitian mereka tidak hanya membayang-bayangi pekerjaan Ptolomeus namun juga astronon khalifah yang terkenal, Mawaruzi.

Mereka juga membangun observatorium sendiri yang berada di Bab at taq, dekat jembatan sungai Tigris. Di sini Muhammad menekuni pengamatan dan perhitunganya dengan penuh dedikasi serta mengarang karya-karya astronomi dan filsafat. Dia pun bersemangat membuat berbagai konstruksi mekanik yang merupakan bato loncatan bagi adiknya, Ahmad, saat ia menulis tentang “Timbangan Cepat”.

Ahmad Bin Musa, ahli mekanika

(805-873)

Ahmad adalah seorang insyinyur yang piawai dan penemu jenius dai antara saudara-saudaranya. Sebuah sumber arab mengatakan, “ pada Ahmad terdapat bakat membuat benda-benda yang baik bagi kakaknya sendiri, Muhammad maupun ilmuan-ilmuan lain sebelumnya seperti Heron, belum tercapai. Ia sibuk dengan berbagai peralatan otomatis yang penuh makna”. Bukunya yang tebal tentang “Konstruksi Penuh makna”.bahkan membuat orang arab yang berbakat teknik pun berdecak kagum.

Ia menggelontorkan inovasinya dengan mengubah komponen-komponen sederhana menjadi peralatan-peralatan baru yang kompleks untuk keperluan praktis baik untuk keperluan rumah tangga, kebutuhan pertanian hingga alat-alat permainan yang hingga hari ini tetap membuat anak-anak tetap gembira.

Ahmad merancang sebuah bejana yang dapat mengeluarkan sejumlah tertentu cairan yang di antara kedua keluaran ads waktu jedah, sebuah bejana untuk mengukur berat jenis suatu cairan , sebuah mekanisme untuk mengisi bejana secara otomatis setelah bejana tersebut kosong ; semacam botol yang sesuai dengan kebutuhan bisa diisi dengan dua macam minuman, dan bisa dituangkan secara terpisah dan bercampur, lampu yang sumbunya bisa keluar sendiri, atau yang minyaknya bisa menetes sendiri sehingga tidak bisa dimatikan oleh angin, sebuah alarm yang dipakai sebagai alat pengairan, yang akan memberi tanda tinngi air tertentu telah tercapai, bermacam-macam air mancur, yang pancurannya selalu menimbulkan bentuk yang berlain-lain.

Di bidang astronomi, Ahmad juga menunjukkan keahliannya. Bersama dengan Muhammad ia membuat sebuah jam dari tembaga dengan ukuran raksasa. Muhammad menghiung variasi terbit dan terbenamnya beberapa bintang terpenting baik dalam sehari maupun setahun. Ia juga menerapkan hitungan yang sangat rumit dari kakaknya pada sebuah alaty yang bekerja dengan sangat genial, yang mengagumkan setiap orang. Dengan takjub, dokter khalifah, ibn rabban at-Tabari berkomentar :

Di depan observatorium di samara akun melihat alat yang diciptakan Muhammad dan Ahmad Bin Musa, keduanya astronom dan insyinyur. Alat ini berbentuk sebuah bola dan di atasnya semua gambar-gambar bintang. Alat itu digerakkan oleh air. Jika di langit yang sesungguhnya suatu bintang tenggelam, maka pada saat yang sama hilang pulalah gambarnya di alat itu., yakni terbenam di bawah suatu garis lingkaran yang menggambarkan horizon. Jika di langit bintang itu terbit kembali, demikian pula di alat itu, gambarnya muncul kembali di atas garis horizon.

Hasan Bin Musa, ahli geometri

(810-973 M)

Bungsu dari Musa bersaudara ini menurut cerita sumber arab adalah ahli geometri. Dia sangat berbakat dan tak ada tandingannya. Ingatannya sangat kuat dan ia memiliki kemampuan abstraksi yang luar biasa sehingga mampu menjawab berbagai soal, yang tak seorang pun sebelumnya yang bisa memecahkannya. Kadang-kadang ia begitu tenggelam dalam berpikir sehingga dalam suatu konferensi dia bisa tak mendengar sedikit pun.

Sementara itu jika ia sedang sibuk dengan suatu soal , seperti yang ia ceritakan sendiri, “Aku melihat dunia di depan mataku tiba-tiba menjadi gelap dan aku merasa seperti dalam mimpi”.

Sumbangsih Musa Bersaudara

Namun bukan karena dari risetnya Banu Musa menjadi terkenal, melainkan juga dari jasa-jasa mereka terhadap ilmu pengetahuan . Mereka masih relatif muda ketika muncul sebagai sponsor dunia ilmu. Dengan biaya sendiri mereka mengirim utusan ke kekaisaran Byzantium untuk mencari tulisan-tuisan tentang filsafat, astronomi, matematika dan kedokteran. Dengan biaya tinggi, mereka membeli karya-karya Yunani dan menyimpannya di Bab at-Taq di Bagdad. Di sana dan di areal yang didapat sebagai hadiah dari Al-Mutawakkil di Samarra. Mereka mempekerjakan satu tim penerjemah yang berasal dari berbagai negeri di antaranya dengan ikut membiayai kegiatan penerjemahan Thabit Ibn Qurra ( -901) . Khaifah Al makmun sendiri telah memerintahkan untuk mengumpulkan buku-buku kuno dan mendirikan sekolah penerjemah.

Selama masa pemerintahan Al Makmun dari tahun 813 sampai 833, ketiga bersaudara ini meraih kesuksesan karir di bidang sains dan permesinan. Setelah Al Makmun wafat, mereka bekerja di bawah perlindungan Al Mu’tasim ( 833-842). Al- Wathiq (842-847) dan al-Mutawakkil (847-861). Muhammad dan Ahmad pernah bergabung dengan proyek Al-Mutawakkil untuk membangun kanal Al-Ja’fariyyah, sebuah kota baru yang dibangun dekat Bagdad.

Musa bersaudara berada di jajaran pertama matematikawan muslim dengan tugas berat yakni bagaimana membawa matematika ke dalam peradaban islam pada paruh pertama abad 9. Karya mereka yang terkenal adalah Kitab Ma’rifat masahat al-ashkal al-basita Wa’l –kuriya ( The Book of Measurement Of Plane and Spherical atau Buku tentang cara menghitung permukaan datar dan bola). Buku ini merupakan sumbangdih penting di budang matematika. Karya ini mulai dikenal luas setelah Gerard of Cremone menerjemahkannya ke dalam bahas a latin dengan judul Liber Trium fratum de Geometria.

Tiga bersaudara ini juga terkenal dengan karya-karya mereka di bidang mekanik. Kitab Al hiyal ( The Book of ingenieus Device) yang merupakan karya bersama mereka merupakan karya terkenal di bidang keteknikan. Kendatipujn karya ini merupakan karya bersama namun nampaknya yang paling banyak memberikan sumbangsih pemikirannya di sini adalah adalah Ahmad Bin Musa yang memang ahli mekanika tulen.

Kitab Al Hiyal berbentuk katalog mesin berupa ilustrasi dan cara kerja berbagai peralatan mekanis termasuk automata. Ada sekitar 100 buah pelalatan digambarkan dalam buku ini. Tujuh puluh tiga di antaranya berhubungan dengan trick vessel (..) sedangkan 15 lainnya membahas sistem kontrol otomatis, 7 buah tentang water jet, 3 buah tentang lampu minya dan satu tentang banal ? dan yang lainnya adalah sistemmekanisme pengangkatan (lifting). Mereka melengkapi penjelasan mereka dengan petunjuk penggunaanya.

Walaupun karya ini didasarkan pada karya Heron di Alexandria dan Philon dari Byzantium serta beberapa teks kuno, namun buku ini adalah buku yang pertama membahas tentang berbagai elemen mesin di antaranya, valve, float valve, feedback controller, automatic flute player, a programabble machine, trick device, dan self trimming lamp sekaligus buku yang pertama menyajika gambar teknik yang dilengkapin dengan logic dan coomand systemnya . Aplikasi yang diterapkan pada umumnya berdasarkan prinsip tekanan hidrostatik dan aerostatik.

Sejarahwan barat kemudian tertarik menerjemahkan Kitab al Hiyal. Eilhard Wiedermann dan Franz Hauser menerjemahkannya ke dalam Bahasa Jerman sementara penerjemahan ke dalam Bahasa Inggris dilakukan oleh Donald R. Hill, sementara teks aslinya dalam Bahasa Arab diedit oleh Ahmad Y. al-Hassan.

Rekonstruksi Ulang Mesin-mesin Musa Bersaudara

Untuk belajar motif ini secara terpisah, seseorang harus menentukan prinsip-prinsi fisika pada setiap motif yang mendasarinya. Dengan menggunakan pendekatan persamaan dinamik, model matematika dapat diperoleh, demikian pula dengan prinsip-prinsip fisika, spesific simpilifications dan asumsi mungkin. [Dengan] begitu keseluruhan model sistem dapat diperoleh dengan kombinasi model-model yang terpisah tersebut.

Model matematika dinyatakan oleh diagram blok sesuai dengan istilah sistem engineering.Di dalam blok diagram fungsi linearized atau yang linier dinyatakan melaluifungsi transfer. Di (dalam) sistem engineering, fungsi perpindahan suatu sistem linier digambarkan dengan rasio transformasi laplace anrata variabel output terhadap variabel input. Perbandingan ini dibentuk jika semua syarat awal diambil dari nol. Konsep fungsi perpindahan adalah setara dengan respon impulse tansformasi laplace dari sistem ini.

Unsur-unsur yang tidak linear, atau unsur-unsur yang mempengaruhi sistem tersebut dengan karakteristiknya yang tidak linear, modelnya akan nampak melalui bok-blok yang tidak linear. Nonlinear ini Blok adalah membanjiri/tenggelam double-framed model [itu]. Di (dalam) ini menghalangi input-output hubungan [itu] diseret masuk cartesian mengkoordinir, variabel masukan menerima apsis dan variabel keluaran pada [atas] ordinat.

Terkecuali blok tidak linier dan yang linier, logika dan memori unsur-unsur adalah juga digunakan di (dalam) sistem unsur-unsur models.logic diberi melalui/sampai lambang konvensional. untuk/karena klep dan menyadap, lambang suatu tombol digunakan. Lambang khusus adalah juga diperoleh seperti di model motif turbin. Di (dalam) mengevaluasi kekayaan berbeda [itu] adalah posibble untuk memberi model [yang] berbeda [dari;ttg] sistem ditentukan. Karena perwujudan, model [yang] yang paling pantas di/terpilih dan [itu] dijaga [yang] tanpa perubahan sepanjang;seluruh pekerjaan sejauh mungkin, walaupun berbagai kesulitan muncul terutama di (dalam) menurunkan model katub setimbang dengan dua mereka atau tiga posisi.

air mancur dari yang mana air menyembur ke luar di (dalam) bentuk suatu bunga bakung, atau di (dalam) bentuk suatu perisai

Sebagai suatu contoh, kami hadirkan sesudah ini uraian outhor model 88- Suatu menguraikan suatu air mancur dari yang mana air menyembur ke luar di (dalam) bentuk suatu bunga bakung atau di (dalam) thr bentuk suatu shoeld( atau tombak).

air mengalir dari tangki/tank d kepada badan air mancur melalui/sampai pipa [itu] d-b. Badan dalam wujud suatu tunas dibagi di (dalam) dua bagian oleh sekat [itu] z-e. jika air [perlu] memancar di (dalam) bentuk suatu bunga bakung( figur 88-b), suatu corong dibalikkan memperbaharui sekat [itu] z-e. Koneksi antar[a] bagian atas dan menurunkan bagian dicapai oleh lima pipa h yang adalah [yang] sedikit ditundukkan dan dihubungkan dengan tongkat corong [itu]. Air yang memasuki dari b ke dalam bagian yang lebih rendah [berhasil/ melewati] pipa [itu] h kepada bagian yang bagian atas [itu]. Di bawah memaksa air [itu] di (dalam) bagian yang bagian atas membuang tangen pertama berputar kepada corong dan kemudian kepada akhir yang bagian atas k tunas [itu]. Pada waktu yang sama, yang air meninggalkan bagian yang lebih rendah ke dalam corong menyemburkan di luar suatu akhir corong dan falla kembali di (dalam) air mancur dalam rupa tetesan. yang air membuang sebagai daun putaran tipis/encer dari akhir k dan yang air menyemburkan ke luar seperti suatu dawai dari akhir [adalah] suatu air mancur membentuk bersama-sama suatu bunga bakung rapi.

Jika yang air membuang dari pipa h berkait dengan corong [itu] ditekan bawah oleh suatu tutup [adalah] suatu pada bagian akhir k tunas( figur 88-c), air menyemburkan ke luar sebagai tipis/encer berputar selaput dan nampak seperti suatu perisai.

Pada akhirnya jika air disembur ke luar di bawah tekanan penuh hanya dari akhir a, [itu] mempertinggi sebentar di (dalam) ketebalan dari suatu lengan tangan dan mundur di (dalam) tetesan yang muncul seperti suatu taji.

untuk/karena suatu time,ancient [yang] tertentu dan mekanika pertengahan telah ditangani dengan perkakas [dari;ttg] ilmu pengetahuan modern dan rancang-bangun. [dengan] begitu mesin telah direkonstruksi dan digambar/ditarik kembali, kadang-kadang dengan komputer membantu simulasi [dari;ttg] fungsi mereka. Ini tanya jawab masa lalu dengan perkakas teknologi modem mencapai sekarang mekanika islamic. beberapa [yang] penting constributions petugas mekanik orang Islam telah direkonstruksi dan berfungsi mereka diterangkan di (dalam) suatu [jalan/cara] modern. Itu ada di konteks ini melangkah ke arah pemahaman banu musas mesin pengetahuan ilmiah yang modern dan thr perkakas [dari;ttg] bahasa [yang] simbolis pada masa kini matematika.

Bekerja berhadapan dengan tecnical dan pokok mekanis adalah sedikit ilmu pengetahuan islamic. Buku [yang] baru ini menyoroti salah satu [dari] kontribusi orang Islam yang terkemuka pasat dalam bidang ilmu pengetahuan mekanis. Di (dalam) ini bekerja, outhor menginterpretasikan dan meneliti kitab al-hiyal dari segi pandangan [dari;ttg] sistem modern dan kendali engineering.The buku meliputi uraian dan penjelasan [yang] modern berbagai mesin, mencakup cangkir;piala sihir, mekanisme kendali otomat, lampu minyak, fountains,etc. di (dalam) berhadapan dengan mesin ini dengan cara ini, buku mencerminkan suatu metodologi dan pendekatan baru di (dalam) sejarah ilmu pengetahuan, penghubung yang masa lampau ilmu pengetahuan islamic pertengahan dengan perkakas dan pendekatan ilmiah modern.

Dengan pendekatan yang baru, buku menghadirkan suatu usaha sangat baik untuk hidup kembali [bunga/minat] [itu] di (dalam) teknologi islamic, [yang] tidak hanya antar sejarawan profesional, tetapi juga di (dalam) lingkaran insinyur dan orang banyak/masyarakat [siapa] yang adalah tertarik akan prestasi [dari;ttg] cilivisasi islamic.

TAQI AL DIN

Nama lengkapnya adalah Taqi Al- din Muhammad Bin Ma’roof bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Yousef bin Muhammad Al-Shami. Lahir di Damaskus, Syria pada tahun 1526 ( sumber lain mengatakan di Mesir). Ayahnya, Ma’roof bin Ahmad adalah seorang hakim yang kemudian “mewariskan” profesi ini kepada Taqi al din.

Taqi al din menjalani pendidikan di Mesir dan belajar keteknikan, astronomi, astrologi, dan sains sehingga menjadi ahli berbagai cabang ilmu sebagaimana yang sering terjadi pada banyak ilmuan di zamannya. Itu pula sebabnya ia menyandang berbagai predikat keilmuan di antaranya astronom, astrolog, ahli optika dan filsuf.

Turbin uap

Namun karyanya yang paling berpengaruh adalah di bidang keteknikan di mana ia telah menuli 19 buah buku di bidang ini. Salah satu yang paling terkenal berjudul Al -turuq al -samiyya fi al-alat al-rihaniyya ( the sublime methods of spritual machines) yang ditulis pada tahun 1551. Buku ini membahas tentang stem turbine dan steam engine yang dikenal telah mendahului penemuan stem power-nya Giovanni Branca tahun 1629.

Turbin uap taqi al din menggambarkan penggunaan tenaga penggerak utama ( prime mover) untuk spit (..) yang bisa berputar sendiri. Dalam buku al turuq, ia menulis

….

Pompa Monoblock dengan enam buah silinder

Taqi al din dikenal pula sebagai penemu pompa dengan 6 silinder pada tahun 1599 yang dikembangkan dari penemuan Al Jazari 3oo tahun sebelumnya. Alat ini merupakan mesin pengangjkut air yang menggunakan tenaga air yang terdiri dari valve, pengisap, pipa-pipa penyalur, piston rod(..) dengan load weight (..), trip lever (..) dengan pin joint (..) serta cam (..) pada porosnya dan bekerja dengan prinsip water driven scoop wheel (..).

Observatorium

Pada tahun 1571, taqi al din menjabat sebagai astronom kerajaan di istana Daulah Usmaniyah, Sultan Salim II. Sepeninggal sultan salim II, Taqi Al din mengusulkan pada sultan Murad III, pemggantinya untuk membangun sebuah observatorium. Usul ini diterima dan pada tahun 1577 dibangunlah sebuah observatorium di Istanbul yang diberi nama Observatory Of al Din.

Bangunan observatorium ini terdiri dari dua buah bangunan di atas sebuah bukit yang dapat memantau Eropa dari Istanbul dan leluasa memandang langit pada malam hari. Di dalam bangunan utama terdapat perpustakaan dan tempat tinggal para staff, sementara di bangunan yang lebih kecil tersimpan koleksi peralatan astronomi buatan Al din. Peralatan-peralatan tersebut antara lain, armilarry sphere raksasa dan jam astronomi untuk mengukur posisi dan kecepatan gerak planet. Dengan peralatan-peralatan ini Al din berharap dapat memperbaharui tabel astronomi zij (..) dengan menggambarkan pergerakan planet, matahari dan bulan. Perlu diketahui bahwa di zaman ini, observatorium taqi al din hanya bisa ditandingi oleh observatorium Kerajaan Denmark yang dibangun oleh Tyco Brahe.

Peralatan Astronomi

Taqi al din menulis sebuah risalah penting tentang peralatan astronomi yang berjudul The observational instruments of the emperor’s calalogue. (..) yang menggambarkan peralatan peralatan astronomi yang digunakan di observatoriumnya termasuk insrtumen lama misalnya, almilarry sphere, paralactic rular dan astrolabe, kemudian ainstrumen para astronokm muslim sebelumnya seperti universal astrolabe, azimuthal dan mural, quadrants dan sextants serta beberapa instrumen yang ia temukan sndiri sepaerti mushabbaha bi’l manattiq, sebuah sextant unik dengan cords (kawat, tali) untik mementukan equinoxes (waktu siang dan malam yang sama) seprti apa yang kemudian yang dilakukan pula oleh Tyco Brahe. Ia juga membuat quadrant kayu untuk mengukur azimuth dan elevations.

Namun instruman astroniominya yang penting adalah observational clock di mana di dalam bukunya In The nabik free of thr extrimity of thoughts ia gambarkan sebagai jam mekanis tiga putaran (dial) yang menunjukkan jam, menit dan detik.

Ia gunakan peralatan-peralatan ini untuk kegiatan astronomi khususnya untuk mengukur right ascension (terbitnya?) bintang-bintang. Karya-karya Taqi al Din dianggap sebagai inovasi terpenting di bad 16 di bidang astronomi, sebab jam-jam sebeluimnya belum cukup akurat jika digunakan di bidang astronomi.

Observasi

Taqi Aol din membuat “Observational clocknya” untuk membuat zij ( dinamakan unbored pearl) dan katalog astronomi yang lebih akurat dibanding astronomsezamannya, Tyco Brahe dan Nicolas Copernikus . Ia juga adalah astronom pertama yang menggunakan notasi desimal di dalam kegiatan observasinya sementara astronom seangkatannya dan pendahulunya cenderung menggunakan angka pecahan sexagesimal.

Di samping itu, taqi al din juga mempopulerkan metode “Three point observation”nya Al Biruni . Di dalam karya tulisnya , The Nabh Three ia menggambarkan 3 point. Dua pointa adalah oposisi saat purnama dan poin ke 3 adalah untuyksetiap tempat yang dituju (in any decimal points). Ia menggunakan metode tersebut untuk menghitung accentricity ( keanehan) orbit matahari dan pergerakan biasa dari apogee (..) . Ini juga dilakukan oleh Tyco Brahe dan Copernikus walaupun perhitungan Taqi Al Din belum cuku akurat.

Ibnu Haitham

Abu Ali Al Hasan Ibn Al Haitham (965-1040) dikenal puila dengan sebutal alhacen atau Al hazin (latin), adalah seorang ahli matematika, astronomi, dan fisika muslim yang telah memberikan konstribusi nyata dalam optika dan bebepara eksperimen ilmiah lainnya. Beliau juga kadang dikenal dengan sebuatan al-Basri sesuai dengan tempat kelahiran beliau, Basra, Irak yang pada saat itu menjadi bagian dari kekuasaan dinasti buwayhid Persia. Beliau dianggap sebagai bapak optika berdasarkan hasil percobaan dan tulisan beliau tentang lensa, cermin, refraksi (pembiasan) dan refleksi ( pemantulan).

Al haitahm menuntut ilmu di baghdad dan menjadi seorang fisikawan tekenal. Pada masa mudanya ia telah menguasai seluruh karangan ilmuan yunani dan ilmuan Arab dalam ilmu pasti dan ilmub alam. Dia melakukan beberapa kemajuan dan koreksi terhadap ilmuan-ilmuan sebelumnya seperti Phitagoras, Aristoteles, euclides, dsb.

Namun ketika beliau diminta oleh Khalifah Hakim di Mesir untuk mengatasi banjir sungai Nil, Al haitaham pura-pura gila sebab hasil kerjanya yang tidak maksimal membuat khalifah marah. Ia sempat mengalami penahanan rumah sampai sang khalifah wafat di tahun 1021.

Selama dalam penahanan ia menulis sejumlah hasil percobaan matematika yang penting. Selanjutnya beliau berangkat ke spanyol dan melakukan sejumlah penelitian tentang optika, mkatematika, fisika, pengobatan yang ia tilis dalam beberapa buah buku.

Penelitian Cahaya

Ibn Haytham telah melakukan percobaan terhadap cermin cembuing dan cermin datar untuk menghitung tinggi benda. Dengan cermin tersebut ia dapat memilah cahaya ketika cahaya itu sampai pada benda pipih untuk memperkirakan tinggi benda. Ia bahkan hampir dapat menyingkap prionsip mikroskop setelah mempelajari berbagai kelebiha kaca pembesar temuan ilmuan yunani dan romawi yang memiliki kekuatan membesarkan yang mengagumkan.

ibnu haitham mempelajari celah passage ? cahaya yang melalui bergbagai media dan menemukan hukum refraksi ( pemantulan . beliau juga adalah yang pertama menemukan hukum dispersi (penyeberan cahaya, menjadi beberapa warna pokok.

Buku beliau yang berjudul Kitab Al-manzir (Biook of optics diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada abad pertengahan. Demikian juga buku beliau yang berhubungan dengan warna-warna matahari serta mengemukakan teori yang berkaitan dengan bayangan gerhana dan pelangi serta spekulasi fisika tentang cahaya. Beliau juga yang pertama menggambarkan bagian-bagian mata secara akurat srta memberikan penjelasan tentang proses melihat secara akurat.

Setelah mencoba menjelaskan mengenai binocurar vision teroponig, beliau memberikan koreksi tentang ukuran matahari dan bulan saat mendekati horizon. Selanjutnya beliau meperkenalkan kamera obscura dan mengoreksi kesalahan Euclid dan ptolemeus tentang proses melihat.

Euclid dan Ptolomeus mengemukakan behwa sebuah objek dapat terlihat karena berkas sinar dari mata jatuh menimpa objek tersebut sedangkan menurut Haitham berkas sinar yang terpancar dari objek dan jatuh di mata yang meyebabkan terjadinya proses melihat. Penelitian di bidang optika yang intensif inilah yang membuat beliau dijuluki sebagai bapak optika modern.

Kitab Al-Manazir yang diterjemahkan ke bahasa latin oleh Frederick Reysnar dan terbit di Kota oazel Swiss pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus mempunyai pengaruh besar terhadap peradaban barat di antaranya telah mempengaruhi ilmuan-ilmuan terkemuka seprti Roger Bacon dan Johannes Kepler.

Haitham melakukan riset in catoprics centered a spherical and parabolic mirrors and spherical observation. Di samping itu beliau juga melakukan perhitungan rasio angle of Incidence dan refraction does not constant and the investigated the magnificient power of lens. cathropicsnya berisi masalah-masalah penting yang dikenal dengan nama Alhazens problem yang terdiri dari penggambaran garis-garis dari dua titik dalam bidang datar dalam sebuah lingkaran yang kemudian menemukan tit8ik-titik keliling serta persamaan sudut with normal at point. Dari sinilah bermula munculnya persamaan of the fourt degree.

Ia juga menemukan sebuah hukum yang nantinya menjadi dasar penemuan alat pemotret. Yaitu jika kita tinggal dalam sebuah ruangan gelap yang sedikit diberi lubang, maka cahatya akan masuk melalui lunbang tyersebut dan sampai ke salah satu dinduing atau lantainya, dan ruangan yang terkena cahaya akan tetap gelap.( belakangan ditemukan teori bahwa cahaya berjalan mengikuti garis lurus).

Di dalm buku mizan al hikmah , Haitham membahas tentang density atmosfer dalam kaitannya dengan ketinggian. Ia juga mempelajari pembiasan atmosfer dan menemukan bahwa cahaya senja terjadi pada saat matahari berada 19 derajat di bawah horizon. dengan berdasar ini ia juga mencoba mengukur ketinggian atmosfer. hal yang ia bicarakan adalha mengenai daya tarik massa dan sepertinya ia telah meyadari besarnya percepatan terhadap gravitasi.

Sumbangsihnya terhadap matematika juga tidak bisa dibilang sedikit. al haitham telah mengembangkan analitical geometry dengan menghubungkannya dengan algebra. Ia menemukan pemecahan untuk persamaan tingkat empat , yakni jika kita meletakkan dua buah titik A dan B di atas sebuah permukaan lingkatran yang titik pusatnya di W, dan jari-jarinya adalah R, maka untuk menetapkan sebuah titik M yang mendapatkan cahaya dari A di atas linkaran ini, cahaya itu mesti memantul malalui titik B. Al haytham dapat memecahkan masalah ini dengan cara memotong tambahan yangh sama yang lewat di atas lingkaran. sedangkan Leonardo da Vinci memecahkannya beberapa abad setelah Ibnu Haitham secara mekanik.

Tatkala mempelajari pergerakan sebuah benda ia telah mendapatkan teori bahwa sebuah bendaakan cenderung bergerak terus-menerus sepanjang tidak ada gaya yang mempengaruhinya. Ini adalah hukum gerak pertama yang dikemukakan oleh Newton.

Berikut ini kitab-kitab yang dikarang oleh ibnu haitham

1. Kitab al manazir (book of optics)

2. Mizan al hikmah

3. Qawlon fi halli masalatin adadiah ( paper tentang pemecahan masalah bilangan)

4. Tarbi*uddariah (menggandakan lingkaran)

5. Muqaddimah Dhila’il musabba’ (Pendahuluan ukuran segi tujuh)

6. Masalatin fil misahah (suatu masalah dalam pengukuran tanah datar)

7. Amidatul mutsallasati ( pokok-pokok ukuran segi tiga)

8. misahatul kurati (cara mengukur bola atau benda yang bulat)

9. Al tahlil wal tarkib, uraian dan susunan

10. Ta’liqun fil jabri ( suatu catatan dalam ilmu al jabar)

Akhir hayat yang tragis

Al haitham pernah mengusulkan pembangunan bendungan yang tinggi di sebelah kota aswan, Mesir untuk membendung air pada saai hujan dan ditampung untuk musim kemarau yang panjangnya bisa sampai empat tahun sehungga air Sungai nil sangat susut. Usulan ini menarik perhatian Khalifah Al hakim bi amrillah sehingga ia diundang ke mesir untuk merealisasikan gagasannya itu. Sayangnya karena ia merasa belum punya fasilitas yang memadai untuk membangun bendungan sebesar yang ia gagas. Ketidak mampuan ini berujung pada kemarahan sang khalifah yang membuat ilmuan ini mesti lari bersembunyi dan pura-pura gila untuk menghindari kemarahan al hakim. Semenjak saat itu ia tidak pernah tampak dan akhirnya diketemukan dalam keadaan tewas terbunuh pada tahun 1039 M.

Pada tahun 2003, pemerintah Irak mengabadikan gambar Ibnu Haitham di atas uang kertas 10.000 dinar. Organisasi energy Atom Iran (Atomic energy organization of Iran) juga member nama fasilitas penelitian energy laser terbesar yang berpusat di Taheran dengan nama Alhazen. Nama asteroid 59239 kemudian juga mengabadikan nama Alhazen

Pada tahun…. Lembaga….. mengabadikan nama Ibnu Hatsam untuk sebuah kawah di bulan pada….

Ahli Astronomi

MUAMMAD IBN MŪSĀ AL-KHWĀRIZMĪ

Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi adalah ahli matematika, astronom, astrolog dan geographer asal Persia. Beliau lahir pada tahun 780 di Khwarizn ( sumber lain : Baghdad) dan meninggal sekitar tahun 850 M .

Beliau mengarang al-Kitāb al-mukhtaar fī isāb al-jabr wa-l-muqābala, buku yang pertama membahas tentang solusi sistematis persamaan kuadrat dan linear. Beliau juga dianggap sebagai bapak Al-Jabar, sebuah gelar yang juga diberikan kepada Diophantus. Kata algebra sendiri berasal dari kata al-jabr, salah satu dari dua jenis operasi untuk menyelesaikan persamaan kuadrat yang terdapat dalam kitab tersebut.

Sementara itu Algoritmi de numero Indorum, terjemahan dalam bahasa latin karyanya yang lain tentang Indian Numerals ( Angka-angka india), memperkenalkan system posisi angka dan angka nol pada dunia barat di abad 12. Kata Algorizm dan algorithm berasal dari algoritmi, sebutan “Al-khawarizm” dalam bahasa latin. Sementara orang-oramg Spanyol menyebut guarismo yang berarti digit.

Biografi

Sedikit saja yang bisa kita ketahui tentang kehidupan al-Khwarizmi. Bahkan belum ada yang tahu jelas di mana ia dilahirkan. Jika mengacu pada namanya “al-Khwarizm”, berarti ia berasal dari Khwarizm (Khiva) yang berada di Propinsi Khorasan ang menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Sassanid Persia. Sekarang ini masak dalam wilayah Propinsi Xorazm, Uzbekistan. Sementara jika mengacu pada aslinya, Abū Abd Allāh Muammad ibn Mūsā al-wārizmī berarti ia bernama Muhammad, ayah dari abdullah, anak dari Musa, asli dari Khwarizm.

Sejarahwan al-Tabari sendiri memberinya nama Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi al-majousi al-Katarbali. Epitet(…)al-Qutrubbulli menandakan bahwa ia berasal dari Quttrubbul, sebuah kota kecil dekat Baghdad.

Adanya kata al-Majousi pada nama yang diberikan al- Tabari menurut G. Toomer, menandakan bahwa ia adalah adherent (..) dari agama zoroaster. . ... the pious preface to al-Khwarizmi's "Algebra" shows that he was an orthodox Muslim, so Al-Tabari's epithet could mean no more than that his forebears, and perhaps he in his youth, had been Zoroastrians."

Di dalam Kitāb al-Fihrist karya Ibn al-Nadim tertulis biografi singkat tentang al-Khwarizm beserta daftar karyanga. Ia menulis bahwa Al-Khwariuzm menulis sebagia besar karnyanya antara tahun 813 sampai 833. Setelah Islam menaklukkan Persia, baghdad berkembang menjadi pusat perdagangan dan pusat pembelajaran sains sehingga banyak pedagang dan saintis berada di sana. Orang-orang dari timur seperti cina dan India berdatangan ke sana, termasuk pula Al-Khwarizm. Al-Khwarizm kemudian menjadi pelajar di Baghdad dan bekerja pada bait al-hikmah atau rimah kebijaksanaan yang didirikan oleh Khalifah Al-Makmun. Di sana ia menerjemahkan manuskrip-manuskrip sains yunani ke dalam bahasa Arab.

Kontribusi.

Konstribusi utamanya di bidang matematika islam, astronomi, astrologi, geografi dan kartografi merupakan landasan bagi perkembangan aljabar dan trigonometri.

Pendekatannya ang sistematis dan logis dalam menyelesaikan persamaan linear dan quadratik menjadi ukuran bagi disiplin aljabar, istilah yang diambil dari nama buku yang ditulisnya pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala ( Buku kompedium perhitungan dengan Completion(…)dan balancing). Buku tersebut pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada abad ke 12 .

Sementara itu ia juga menulis buku On Calculation with Hindu Numerals pada sekitar tahun 825.

His book On the Calculation with Hindu Numerals written about 825, was principally responsible for the diffusion of the Indian system of numeration in the Middle-East and then Europe. This book also translated into Latin in the twelfth century, as Algoritmi de numero Indorum. From the name of the author, rendered in Latin as algoritmi, originated the term algorithm.

Some of his contributions were based on earlier Persian and Babylonian Astronomy, Indian numbers, and Greek sources.

Al-Khwārizmī systematized and corrected Ptolemy's data in geography as regards to Africa and the Middle east. Another major book was his Kitab surat al-ard ("The Image of the Earth"; translated as Geography), which presented the coordinates of localities in the known world based, ultimately, on those in the Geography of Ptolemy but with improved values for the length of the Mediterranean Sea and the location of cities in Asia and Africa.

He also assisted in the construction of a world map for the caliph al-Ma'mun and participated in a project to determine the circumference of the Earth, supervising the work of 70 geographers to create the map of the then "known world".[7]

When his work was copied and transferred to Europe through Latin translations, it had a profound impact on the advancement of basic mathematics in Europe. He also wrote on mechanical devices like the astrolabe and sundial.

[edit]

Algebra

Main article: The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing

Salah satu halaman di dalam kitab Algebra

1 komentar:

  1. How to win at slot machines in casinos and other games
    How 바카라그림 to win at slot 코인갤러리 machines in casinos 커뮤니티 모음 and other games · The best 먹튀검증사이트 way to find a winning combination · Winning combinations · How to 스핀토토 play online slots

    BalasHapus